In Memoriam: Tjetje Hidayat Padmadinata

- 9 November 2022, 21:41 WIB
Tjetje Hidayat Padmadinata semasa hidupnya aktif berpolitik tapi bukan untuk mengejar kekuasaan /Tangkapan Layar / Pikiran Rakyat.com/
Tjetje Hidayat Padmadinata semasa hidupnya aktif berpolitik tapi bukan untuk mengejar kekuasaan /Tangkapan Layar / Pikiran Rakyat.com/ /

Oleh: Imam Wahyudi *)

Dr. HC Rd. Tjetje Hidayat Padmadinata (89 tahun), tokoh senior Jawa Barat -- telah tiada. Jelang sore Rabu ini, dalam perawatan intensif di RS Hasan Sadikin Bandung. Meninggal dunia pk 16.45 wib.

Almarhum adalah aktivis dan politisi tiga zaman. Sejak masa orla, orba hingga orde reformasi. Sebagai politisi, Kang Tjetje -- sapaan akrabnya pernah menjadi anggota MPR/DPR RI selama empat periode. Di antaranya tiga kali terakhir secara berturut. Masa bakti 1971-1977, 1987-1992, dan1992-1997 -- Komisi I Bidang Luar Negeri. Pascareformasi 1998, Tjetje kembali ke Senayan. Anggota MPR/DPR RI 1999-2004, Komisi II Bidang Dalam Negeri.

Almarhum sebagai budayawan, politisi, wartawan, dan aktivis pergerakan. Daripadanya diperoleh sejumlah penghargaan. Beliau dikenal dengan sikap kritis. Gaya bicaranya meledak-ledak, tanpa "tedeng aling-aling".

Baca Juga: Investor Dubai Pertimbangkan Beli Liverpool Rp 78,290 Triliun Pasca Gagal di 2007

Tjetje Padmadinata adalah tokoh sentral ormas Angkatan Muda Siliwangi. Bersama antara lain almarhum Tatto S. Pradjamanggala dan Djadja Soebagdja. Menjadi Ketua AMS pada 1974.

Lahir di Bandung, 22 Juni 1933 -- Tjetje muda mengenyam pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris di PTPG (kini Universitas Pendidikan Indonesia/UPI), Bandung. Selanjutnya pada jurusan Hukum Internasional, Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat, Universitas Padjadjaran.
*
Berlatar pendidikan sastra, almarhum dikenal sebagai penulis karya sastra. Berlanjut kolomnis politik di surat kabar "Pikiran Rakyat" Bandung.

Baca Juga: Ketua IPW Teguh Santoso : Sinyalemen Saling Sandera antara Para Jenderal Polisi Nyata Terjadi.

Sejumlah karyanya beredar luas. Antara lain "Setengah Abad Perlawanan 1955-2005" (2006), "Identitas Bandung" (2010), "Siliwangi & Demokrasi" (2010), "Siliwangi Militer di Mata Siliwangi Sipil" (2011), "Menembus Sekat-sekat Budaya" (2011), dan "Setengah Abad Perlawanan 1955-2005" (2006).

Halaman:

Editor: Otang Fharyana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x