SABACIREBON - Tantangan dunia bisnis makin hari kian meningkat dengan adanya situasi yang tidak terduga seperti pandemi COVID-19 yang sampai saat ini belum selesai. Situasi yang tidak terduga sdeperti itu berdampak negatif pada dunia usaha.
Para pelaku usaha khususnya UMKM diharapkan mampu mempersiapkan diri sebaik-baiknya terutama ketika dunia usaha sedang menghadapi situasi yang tidak terduga.
Melihat situasi eskalasi bisnis pelaku usaha UMKM agak tersendat akibat pandemic Covid -19 berkepanjangan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Widyatama (Utama) Bandung segera mengambil inisiatif memberi berkontribusi sesuai keahliannya agar para pengusaha UMKM dapat bertahan meski dalam ketidak pastian.
Atas keprihatinan menghadapi situasi yang tidak menguntungkan bagi dunia usaha itulah sejumlah dosen manajemen pada FEB UTama bekerja sama dengan Kampoeng Wisata Binong menyelenggarakan kegiatan pelatihan manajemen dengan maksud memberikan bekal ilmu dan pengetahun kepada para pelaku UMKM setempat.
Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan dalam bentuk Webinar itu juga sekaligus sebagai bentuk Pengabdian kepada Masyarakat bagi para dosen Utama dengan tema “Manajemen Risiko Bisnis” bertujuan memberikan pemahaman kepada UMKM mengenai manajemen risiko bisnis. Bertindak selaku nara sumber dan pemateri pelatihan Tanti Irawati Mukhlis, S.E., M.M.
Pengabdian kepada Masyarakat dilakukan dengan menggunakan aplikasi meeting online mengingat situasi pandemi COVID-19 dan menghindarkan kemungkinan terjadinya terjadinya kerumunan.
Tim dosen pada kegiatan tersebut dipimpin Neneng Susanti S.MB., M.M., yang sehari-harinya juga merupakan dosen Universitas Widyatama Bandung. Kegiatan ini diselengarakan Selasa lalu diikuti para pelaku usaha UMKM anggota komunitas Kampoeng Wisata Binong, kota Bandung.
Baca Juga: AKBP Raden Brotoseno akhirnya Diberhentikan dengan Tidak Hormat (PTDH)
Peserta pelatihan manajemen risiko itu seluruhnya pelaku usaha pada industri berbagai jenis pakaian berbahan benang yang dilakukan dengan menggunakan mesin flat knitting.
Kepada peserta pelatihan diberikan pembekalan ilmu dan pengetahuan melalui pemaparan manajemen risiko bisnis diantaranya dampak ketidakpastian dari sebuah tujuan.
Dengan memahami suatu risiko dalam dunia usaha, pelaku usaha UMKM seharusnya sejak dini sudah dapat menerapkan tahapan-tahapan kegiatan usahanya melalui identifikasi risiko, penilaian risiko dan memilih prioritas risiko.
Pemateri latihan, Tanti Irawati Mukhlis menjelaskan bahwa dalam proses pengidentifikasian risiko yang dihadapi pelaku usaha terutama UMKM di Kampoeng Binong, perlu memilah-milah risiko dengan membagi risiko yang berasal dari internal dan eksternal.
Baca Juga: Presiden Jokowi Lantik 754 Calon Perwira Remaja TNI dan Kepolisian, Ini Rincian Jumlahnya
Dengan mengetahui risiko-risiko yang dihadapi maka UMKM dapat melakukan tindakan pencegahan atau meminimalisir kemungkinan terjadi kerugian yang timbul.
Selepas mengikuti pelatihan diharapkan para pelaku usaha UMKM dapat mengaplikasikan ilmu tentang manajemen risiko agar terhindar dari kemungkinan mengalami kerugian dalam perjalanan usahanya.
Dosen FE Utama lainnya yang terlibat pada pelaksanaan PkM dengan UMKM Kampoeng Binong dengan dukungan biaya dari LP2M Universitas Widyatama ,trrmasuk Muhammad Bayu Aji Sumantri, S.M.B., M.COM dan Vincentia Wahju Widajatun, S.E., M.M ***