Mas Bro, Boleh Gitu Wajibkan Undangan Pake Dress Code?

 

SABACIREBON - Sekarang ini, banyak undangan yang menyantumkan dress code.

 

Terutama sekali, penyantuman dress code itu di undangan perkawinan.

 

Biasanya, setelah pesan inti  tentang undangan, di bagian bawah ada tulisan: dress Code ...

 

Memang tidak ada maksud penyantuman kata dress kode itu, bersifat wajib atau hanya bersifat anjuran saja.

 

 

Tetapi setidaknya dengan adanya kata dress code, membuat yang diundang sedikit mengernyitkan dahi.

 

Pikiran yang mendapat undangan mulai melayang setelah membaca kata dress code.

 

Adakah ia memiliki busana dengan warna sesuai yang tertera di undangan?

 

Kalau yang mengundang itu orang penting atau teman akrabnya, ia akan berpikir lebih jauh lagi.

 

 

Seandainya tidak punya busana yang diminta si pengundang, ia akan berusaha membelinya.

 

Eh ngomong ngomong, Mas Bro boleh kitu menyantumkan kata dress code di undangan?

 

Ustadz Asep Syarif Hidayat menjelaskan tentang undangan.

 

Ustadz yang mengasuh lembaga pendidikan agama di Cisaranten Kota Bandung, mengatakan, undangan itu sifatnya jangan sampai menyusahkan orang yang diundang.

 

 

Juga, seseorang yang punya kenduri dan berniat mengundang orang pihak lain, jangan sampai disktriminatif.

 

Kalau mengundang tetangga, minimal 40  tetangga di sekitar tempat tinggalnya harus diundang.

 

Siapapun tetangga itu. Tidak perlu melihat status sosialnya.

 

Mengundang rekan kerja sekantor, jangan dipilih pilih. 

"Dari yang punya jabatan tinggi sampai karyawan paling rendah, harus diundang," kata Ustadz Asep Syarif.

 

 

Kalau mengundang lebih banyak lagi, dahulukan undang kerabat.

Mengundang juga jangan ada embel embel  atau syarat yang memberatkan undangan.

 

Termasuk penyantuman dress code. Itu syarat pengundang kepada undangan agar datang dengan dress code tertentu.

 

Ustadz Asep Syarif Hidayat menegaskan, jangan bebani para undangan, jangan sakiti, jangan kecewakan.

 

"Insya Alloh, dengan sikap seperti itu yang punya kenduri akan dipenuhi dengan keberkahan," kata Ustadz Asep Syarif.***