SABACIREBON - Luka masih dirasakan masyarakat di kaki Gunung Semeru Lumajang Jawa Timur. Puing puing kehancuran masih berserakan. Rumah yang tertimbun pasir lahar, pohon yang mengering, masih menjadi pemandangan yang menyayat hati. Gunung Semeru erupsi awal Desember 2021. Ribuan orang menderita, ratusan rumah terbenam, tertutup pasir. Sejumlah dusun pun porak poranda, hancur lebur. Enam bulan berlalu, tapi derita belum sirna. Sebagian warga sudah ada yang kembali ke rumahnya yang tidak rusak parah. Juga banyak yang masih tinggal di pengungsian. Jumat, 27 Mei 2022, Direktur Operasional PT Pikiran Rakyat Bandung, Kartono Sarkim, bersama pengurus Yayasan Pikiran Rakyat, menyambangi salah satu lokasi terdampak erupsi Semeru. Tepatnya ke Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro Lumajang. Baca Juga: Musibah Hilangnya Putera Gubernur Jabar, Keluarga: Sebelum Terseret Arus, Terdengar Teriakan Ini "Kami ke sini untuk menyampaikan amanah pembaca Pikiran Rakyat," kata Kartono kepada Kepala Desa Sumberwuluh, Sulhan. Kartono menjelaskan alasan donasi amanah pembaca PR baru disampaikan sekarang. "Agar lebih efektif dimanfaatkan di masa pemulihan," ujar Kartono. Baca Juga: Korban Investasi Bodong Robot Trading DNA Pro Mencapai 3.621 Orang, Kerugian Rp551 Miliar Untuk erupsi Semeru, PR tidak tidak datang di saat masa tanggap darurat, lanjut Kartono, karena di saat itu donasi yang paling banyak dibutuhkan korban bencana adalah berupa barang. "Untuk bencana yang jauh dari Bandung, seperti ke Semeru ini, kami tidak menerima titipan donasi berupa barang," Kartono menjelaskan. Kepala Desa Sumberwuluh, Sulhan, menjelaskan, dari 10 dusun yang ada di Sumberwuluh, 4 dusun yang terdampak. Dari 4 dusun itu tercatat sekitar 300 an rumah hancur tertimbun pasir. "Ada sekitar 1.200 Kepala Keluarga yang menderita akibat erupsi Semeru," tutur Sulhan. Sebagian warga Sumberwuluh yang terdampak erupsi Semeru hingga kini masih tinggal di pengungsian. Sulhan menjelaskan, ada juga yang sudah mempati hunian tetap. Sudah ada 1.200 unit hunian tetap yang sudah selesai dibangun. Itu masih kurang. Perlu 2.000 an lagi hunian tetap. "Donasi dari pembaca PR akan kami manfaatkan untuk menyelesaikan pembangunan mesjid," kata Sulhan. Ada daerah yang dinyatakan zona merah. Di zona merah tidak boleh ada lagi bangunan atau kehidupan bermasyarakat. Baca Juga: Pencarian Putra Ridwan Kamil yang Hilang di Sungai Aaree Swiss Gunakan Drone Berteknologi Tinggi Mesjid yang dibangun sekarang berada di luar zona merah, sebagai pengganti mesjid yang hancur yang ada di zona merah. Pada saat kedatangan PR, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Lumajang beserta Satpol PP Lumajang, siap menyalurkan 2 truk sembako. "Tiap hari kami membagikan sembako secara bergilir ke beberapa tempat," ujar Mahfudz, Sstpol PP Kabupaten Lumajang. Indra mewakili DR. Djoni Toat dari Masyarakat Tionghoa Peduli (MTP) Bandung, menyatakan, untuk membantu korban bencana atau kegiatan sosial lainnya, MTP selalu bergandengan tangan dengan Yayasan Pikiran Rakyat. Bagi masyarakat Bandung atau Jawa Barat, atau siapapun, yang hendak berdonasi untuk korban bencana atau membantu kaum duafa, bisa transfer ke rekening Yayasan Pikiran Rakyat Bank Mandiri No 130 00 4401 777-3 dan Bank BJB No 0071 3954 64001.***
|