Ketua Yayasan Widyatama, Roeshartono Ajak Jajarannya Pelihara Budaya Cerdas

- 9 Mei 2022, 14:30 WIB
Keluarga besar Yayasan dan Universitas Widyatama sesaat setelah halal bihalal Idul Fitri 1443H./ofhar
Keluarga besar Yayasan dan Universitas Widyatama sesaat setelah halal bihalal Idul Fitri 1443H./ofhar /

  

SABACIREBON - Keluarga besar Yayasan pendidikan tinggi Widyatama beserta jajarannya  Senin 9 Mei 2022 menyelenggarakan silaturahim halal bihalal Idul Fitri 1443H di Kampus Universitas Widyatama, Bandung.

Silaturahim sebagai ajang saling memaafkan berkaitan dengan Idul Fitri 1443H itu dihadiri seluruh unsur pimpinan Yayasan Widyatama, rektorat Universitas Widyatama, para dekan fakultas, para dosen serta karyawan  di lingkungan perguruan tinggi swasta berpredikat akreditasi Unggul.

Pada kesempatan itu Ketua Badan Pengurus Yayasan Widyatama Roeshartono Roespinoedji mengajak seluruh jajaran pimpinan, baik Yayasan, Universitas  maupun satuan kegiatan lainnya, khususnya tenaga pengajar  untuk tetap memelihara budaya cerdas dalam pelaksanakan tugasnya.  

Dikatakan, budaya cerdas yang dimaksud tidak hanya cerdas berpikir tetapi juga cerdas dalam melihat dan mendengar serta  menyaring informasi yang relevan dalam konteks organisasi serta pelayanan pendidikan.

Baca Juga: Hati-hati akan Hujan dan Panas Terik Hingga Pertengahan Mei

Kepada seluruh pimpinan di lingkungan Widyatama diingatkan agar tetap menjalankan kewenangan masing-masing sesuai aturan yang berlaku, namun dengan tetap memperhatikan koridor komunikasi, koordinasi dan sinkronisasi dengan unit kegiatan lainnya.

Dalam acara silaturahim halal bihalal  Idul Fitri 1443H itu yang juga dihadiri Plt Rektor Widyatama Prof.Dadang Suganda, Majelis Guru Besar serta para mantan Rektor Universitas Widyatama itu, Roeshartono mengingatkan jajarannya untuk senantiasa menunjukkan rasa empati dalam menjalankan tupoksi jabatannya, baik di dalam internal bidang maupun lintas unit, satuan kerja bahkan satuan kegiatan lainnya.

Roeshartono yang merupakan cucu dari pendiri Yayasan Widyatama, almarhumah Prof. Dr. Koesbandiah Abdul Kadir juga mengajak semua pihak pada jajarannya agar dalam mengembangkan kepemimpinan harus selalu dilandasi prinsif melayani (servant leadership).

Baca Juga: Pasca Pandemi Covid 19, Diharapakan ada Pemulihan Peningkatan Jumlah Wisatawan Indonesia-Singapura

Atalia Praratya, isteri Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga dosen pada Universitas Widyatama sedang silaturahim disaksikan Ketua Pembina Yayasan Sri Pujiati pada halal bihalal Yayayan Widyatama./humas Widyatama
Atalia Praratya, isteri Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga dosen pada Universitas Widyatama sedang silaturahim disaksikan Ketua Pembina Yayasan Sri Pujiati pada halal bihalal Yayayan Widyatama./humas Widyatama

Khusus bagi tenaga pendidik atau dosen, diingatkan agar tidak boleh ada  rasa jenuh dan bosan dalam melayani kepentingan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan positif yang membutuhkan kreratifitas di eradigital.

“Para tenaga pendidik harus tetap bersemangat dan menempatkan perannya dalam membantu serta mendukung suksesnya proses penyelenggaraan akademik, tatakelola pendidikan serta perguruan tinggi,” tambahnya.

 Dalam kaitan situasi dan kondisi umum yang disebabkan Covid 19 Roshartono mengatakan, pandemi Covid 19 telah menempa Widyatama untuk senantiasa berusaha memaknai kondisi seberat dan sepahit apapun melalui  berbagai dinamika positif.

Baca Juga: Kemenhub dan Pemda Kota Cirebon, Lepas Rombongan Mudik dan Balik Asal Cirebon ke Perantauan

 Ada tiga hal yang disikapi pimpinan Yayasan Widyatama berkaitan dengan kondisi Covid 19 yang melanda kehidupan selama dua tahun lebih. Pertama,kata Roeshartono,Widyatama terus berupaya mencapai target kelembagaan, seperti akreditasi institusi, program studi (Prodi) serta terselenggaranya program pasca-sarjana Strata-3.

Sikap kedua yang dilakukan, berkat tempaan Covid 19 dalam menghadapi dinamika organisasi Widyatama tetap menjalankan berbagai program sebagai penguatan tatakelola dan ekosistim pendidikan perguruan tinggi  yang saling mendukung satu bidang dengan bidang kegiatan lainnya.

“Kita dituntut harus semakin bersinergi antarfungsi organisasi dan pengawakannya. Semua memiliki peran saling menguatkan,bukan saling melemahkan.Semua fungsi organisasi ada keterkaitan dan saling beririsan seseuai fungsi serta perannya,” tambah KetuaYayasan Widyatama.

Baca Juga: Bulog Memastikan Persediaan Beras Dalam Keadaan Cukup dan Aman

Sedangkan langkah dan sikap ketiga yang perlu tetap dilakukan oleh seluruh jajaran Widyatama adalah tetap memiliki sikap antisipatif serta inovatif sekaligus berpikir positif dalam menjalankan fungsi dan tugas sebagai penyelenggara pendidikan tinggi.

“Kita memiliki tanggung jawab untuk menguatkan generasi ke depan agar jangan sampai terjadi kemunduran dalam hal kualitas. Penyelenggaraan dan pengelolaan perguruan tinggi, tidak bisa dilakukan hanya dengan cara biasa-biasa saja. Perlu ada kreatifitas dan terobosan-terobosan melalui sinergitas antara bidang dan kegiatan,”demikian  pesan Ketua Yayasan Widyatama.***

Editor: Otang Fharyana

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x