Khusus bagi tenaga pendidik atau dosen, diingatkan agar tidak boleh ada rasa jenuh dan bosan dalam melayani kepentingan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan positif yang membutuhkan kreratifitas di eradigital.
“Para tenaga pendidik harus tetap bersemangat dan menempatkan perannya dalam membantu serta mendukung suksesnya proses penyelenggaraan akademik, tatakelola pendidikan serta perguruan tinggi,” tambahnya.
Dalam kaitan situasi dan kondisi umum yang disebabkan Covid 19 Roshartono mengatakan, pandemi Covid 19 telah menempa Widyatama untuk senantiasa berusaha memaknai kondisi seberat dan sepahit apapun melalui berbagai dinamika positif.
Baca Juga: Kemenhub dan Pemda Kota Cirebon, Lepas Rombongan Mudik dan Balik Asal Cirebon ke Perantauan
Ada tiga hal yang disikapi pimpinan Yayasan Widyatama berkaitan dengan kondisi Covid 19 yang melanda kehidupan selama dua tahun lebih. Pertama,kata Roeshartono,Widyatama terus berupaya mencapai target kelembagaan, seperti akreditasi institusi, program studi (Prodi) serta terselenggaranya program pasca-sarjana Strata-3.
Sikap kedua yang dilakukan, berkat tempaan Covid 19 dalam menghadapi dinamika organisasi Widyatama tetap menjalankan berbagai program sebagai penguatan tatakelola dan ekosistim pendidikan perguruan tinggi yang saling mendukung satu bidang dengan bidang kegiatan lainnya.
“Kita dituntut harus semakin bersinergi antarfungsi organisasi dan pengawakannya. Semua memiliki peran saling menguatkan,bukan saling melemahkan.Semua fungsi organisasi ada keterkaitan dan saling beririsan seseuai fungsi serta perannya,” tambah KetuaYayasan Widyatama.
Baca Juga: Bulog Memastikan Persediaan Beras Dalam Keadaan Cukup dan Aman
Sedangkan langkah dan sikap ketiga yang perlu tetap dilakukan oleh seluruh jajaran Widyatama adalah tetap memiliki sikap antisipatif serta inovatif sekaligus berpikir positif dalam menjalankan fungsi dan tugas sebagai penyelenggara pendidikan tinggi.