GELANGGANG Remaja di Jalan Merdeka Kota Bandung adalah tempat mengenal lebih dekat untuk pertama kalinya kami dikumpulkan Pikiran Rakyat (PR), tahun 1984. Kami, termasuk almarhum H Wawan Abas Hernawan yang lebih akrab dipanggil Wan Abas, merupakan 40 calon wartawan yang khusus direkrut PR.
Diberi pelatihan tentang jurnalistik dan dunia kewartawanan selama 2 minggu. Setelah 2 minggu dites, dan hanya diterima sebanyak 20 orang, termasuk saya dan almarhum.
Karakter tukang heureuy, bodor dan ngabuli almarhum terlihat dengan jelas dari obrolan dan perilakunya. Salah satu yang sempat membuat heboh peserta, terjadi pada saat ada penjelasan tentang jurnalistik (lupa pemaparnya).
Baca Juga: Inilah, Setidaknya 4 Tanda Orang yang akan Meninggal, dalam Menghadapi Syakaratul Maut
Mungkin karena almarhum jebolan Fikom Unpad, mendengar penjelasan tentang jurnalistik dan cara kerja wartawan sudah tidak aneh lagi. Jenuh meureun eta eneh eta keneh, 5 W + 1 H. Beda dengan saya dari pertanian yang nol gede tentang dunia wartawan dan jurnalistik.
Tiba-tiba di bagian tengah ruangan rada berisik. Ada peserta tertawa ditahan. Silih berganti. Makin riuh. Satu lembar kertas beredar dari tangan peserta pelatihan ke peserta latihan lainnya. Setiap peserta pelatihan yang menerima dan melihatnya tertawa tapi ditahan.
Begitu kertas yang beredar sampai di tangan saya… walah ternyata ada gambar peserta lain, Alex Sumarsya. Yang membuat tertawa, gambarnya mirip pisan Alex dengan sejumlah lekukan diperbesar. Terutama bagian dahinya. Jadi tarangna terlihat ngabelenong..!
Rupanya untuk membuang kejenuhan dan rasa ngantuk, almarhum yang bisa menggambar, melukis wajah peserta lain, Alex Sumarsya, dan hasilnya membuat peserta pelatihan tertawa. tapi ditahanlah. Begitu rehat, barulah bisa tertawa lepas.
Baca Juga: Empat Orang Penyebab Kelangkaan Minyak Goreng Ditahan Kejagung, Termasuk Dirjen DepdagluBaca Juga: Empat Orang Penyebab Kelangkaan Minyak Goreng Ditahan Kejagung, Termasuk Dirjen Depdaglu