Kota Bandung Harus Berbenah, Banyak Tambahan Infrastrukur Jalan Menuju Bandung Dibangun

- 23 April 2022, 04:10 WIB
Daya tarik untuk mengunjungi Bandung  bagi Wisman makin besar, walaupun rela bermacet macet menembus pintu tol./pikiran-rakyat.com
Daya tarik untuk mengunjungi Bandung bagi Wisman makin besar, walaupun rela bermacet macet menembus pintu tol./pikiran-rakyat.com /

Diperkirakan ada 85 juta pemudik yang bergerak pada Mudik Lebaran tahun 2022
Diperkirakan ada 85 juta pemudik yang bergerak pada Mudik Lebaran tahun 2022

SABACIREBON-Bandung tampaknya harus atraktif dan genit. Tidak dikaitkan dengan lebaran 1443 H dan cuti bersama yang ditetapkan pemerintah, rupanya wajah Bandung, ibarat wanita cantik yang selalu mengundang siapapun, sayang, untuk tidak dilirik.

Kiasan ini, pantas dialamatkan ke kota ini, karena dari waktu itu, terutama hari libur, kota Bandung "semakin sayang" untuk tidak "dibezuk".

Bezuk, kosa kata yang menggambarkan sesuatu yang harus didatangi, dilihat, dengan alasan tertentu.

Baca Juga: Pengembangan Industri Pertahanan RI Terutama bagi Kepentingan Perkuat Persenjataan TNI

Bandung juga seperti itu. Wajah kota ini makin hari makin menarik untuk didatangi. Banyak daya tariknya. Mulai dari iklimnya, yang kadang kala masih sejuk, kulinernya yang sangat variatif dan mengundang imajinasi dan hal yang paling sulit dihindari, faktor emosional psikologis, bahwa kota ini menanamkan memori akan berbagai situasi dan keadaan yang sulit  dilupakan dan dibuang sia-sia.  

Tentu ini terjadi bagi siapapun yang pernah tinggal di Bandung, sekolah di Bandung, kerja di kota ini, pacaran di kota ini bahkan berawal untuk menjalin hubungan dalam bentuk apapun di kota ini.

Terkadang bagi siapapun yang pernah datang, walaupun sesaat, tapi memiliki sesuatu hal yang sulit untuk dilupakan, sayang  untuk tidak dilihat atau dirasakan lagi. Ibaratnya perlu request  semua memori itu

Baca Juga: Peringatan Hari Kartini, Legacy Untuk Akomodir Kepastian dan Konsekuensi Hukum Melalui UU TPKS

Luar biasa memang Bandung. Alamnya, hijaunya, daya tarik yang tidak terbaca, bahkan toleransi untuk mau bersusah-susah melewati gerbang tol Pasteur karena saking padat dan macet, atau tersendat-sendat.  Jalan perlahan melewati macet yang pasti terjadi setiap hari libur. Ini pemandangan lazim.  Saking banyak kendaraan luar kota. Aneh memang, situasi ini tetap ditempuh  dengan enjoy.

Coba lirik seluruh jalan yang masuk Bandung. Begitu menuju gerbang tol Pasteur sudah terbentang antrian panjang. Lepas gerbang tol juga harus bersabar untuk bisa menembus Prapatan Jln. Pasteur Ir Sutami.

Pemandangan yang sama juga sering terjadi di pintu tol lainnya. Antrian panjang menuju pintu tol Pasirkoja,  Kopo, Moh Toha, Buah Batu jadi pemandangan yang lazim. Lalu apa ada pilihan lain?.

Baca Juga: Calon Pemain yang Diinginkan Bobotoh Persib Bandung, Usianya Masih 17 Tahun, juga Pemain Timnas Negaranya

Ya ada, masuk kota Bandung dari arteri Padalarang juga dihadang dengan macet panjang di area Citatah. Masuk kota Bandung dari arah Subang dan melewati kawasan sejuk Lembang lebih parah lagi.

Lalu masuk kota Bandung dengan menembus kawasan puncrut atau puncak Cieumbeluit dan Dago Pakar juga perlu perjuangan.

Situasi yang sama didapati begitu masuk kotanya. Belum hilang letih dan penat dari perjuangan menembus kemacetan, pengguna jalan harus berjuang untuk melewati jalanan kota kembang ini. Macet begitu terbentang luas. Melewati jalan kota, menuju kawasan Utara melewati Sukajadi, lalu menembus Lembang, menuju jalan Cihampelas, kawasan Djuanda menuju Dago pakar. Seluruhnya macet.

Waktu yang cepat menuju Bandung bagi pengunjung asal Jakarta yang melewati tol Jakarta Cikampek dan Cipularang dibayar tunai dengan buang-buang waktu menembus padat arus lalu lintas dalam kota menuju tempat peristirahatan.

Baca Juga: Pemerintah Larang Ekspor Migor dan CPO, Diduga Buntut Kelangkaan dan Mafia Migor

Jangan-jangan ini yang menjadi "daya tarik" untuk masuk Bandung.

Bakal dipermudah

Sayangnya, tulisan ini belum ditunjang oleh data yang bersifat kuantitatif tentang lonjakan pengendara yang masuk kota Bandung pada setiap hari libur, akhir pekan, apalagi cuti nasional, cuti bersama. Data seperti itu pasti dimiliki oleh pengelola jalan tol Cipularang.

Kendati demikian tanpa adanya data yang demikian, kejadian Contra flow dijalan tol Jakarta Cikampek merupakan petunjuk bahwa arus lalu lintas bagi pengguna jalan menuju Bandung atau keluar dari kawasan Bandung demikian padat.

Situasi padat meuju dan keluar Bandung mencapai titik puncak ketika bertemu arus kendaraan dari pengguna jalan tol asal Cirebon, Jateng dan Jatim. Sehingga tol Cikampek pun sering macet.

Baca Juga: Kekayaan Dirjen Tersangka Korupsi Minyak Goreng, Meningkat dari Rp 55 Juta Menjadi Rp 4.5 Miliar

Kemacetan itu tentu perlu diurai dengan membuat arus lalu lintas jadi Contra flow, baik mungkin di jalur A (dari Jakarta) sehingga menggunakan sebagian jalur B (jalur menuju Jakarta) atau pengendara jalur B yang menuju Jakarta dengan dipermudah menggunakan jalur A, atau jalur yang dari arah Jakarta.

Mungkin tidak secara spesifik dasar awal macet bermula dari pertemuan lalu lintas simpang lajur Cipularang dan Cikampek yang meluas ke Barat (Jakarta) atau ke Timur (Bandung) atau ke Utara (ke Cirebon dan Jateng) penyebab macet jalan tol ini, namun tidak dipungkiri, bahwa setiap kebijakan Contra flow tentu berawal kemacetan di simpang ini.

Makanya penambahan pembangun jalan tol layang yang sekarang ini sudah berfungsi dan dinamakan sebagai tol Sheikh Mohammed bin Zayed untuk mengatasi kepadatan di tol Cikampek. Tol Mohammed bin Zayed ini dikenal sebagai tol Japek 2 atau tol layang, yang pengunaannya masih di gratiskan sejak 2 tahun yang lalu.

Baca Juga: Empat Orang Penyebab Kelangkaan Minyak Goreng Ditahan Kejagung, Termasuk Dirjen Depdaglu

Namun sekali lagi yang diuntungkan adalah pengunjung tujuan, salah satunya, Bandung.

Waktu tempuh bisa lebih pendek. Sampai Km 48 dari arah Jakarta pengguna tol bisa terhindar dari kendaran besar seperti bus dan truk serta mobil yang membawa peti kemas dan truk-truk gandeng yang bertonase besar.

Ditambah lagi

Kemudahan menuju Bandung belum cukup sampai disini. Anda ingin tahu? Yuk ikuti terus tulisan ini ...

Baca Juga: Joe Biden Kritik Xi Jinping Sama dengan Vladimir Putin, Tak Punya Tulang Demokrasi di Tubuhnya

Rupanya keterkarikan Pemerintah pusat ntuk menambah akses ke kota Bandung diperbanyak lagi dengan pembangunan infrastruktur sejenis.

Mungkin kepentingan pemerintah tidak lepas dari kajian kajian ekonomis kelayakan pembangunan jalan tol menuju Bandung dari sisi untung rugi. Sehingga pasti mengundang pihak swasta untuk mendanainya.

Atau pemerintah mau membangun sediri kalau periode pengembalian investasinya lebih cepat disamping dana yang dimiliki pemerintah mencukupi.

Baca Juga: Monyet Liar Culik Gadis Cilik, Terekam CCTV

Karena layak dan prospektif, pembangun tol menuju Cikampek dari Jatiasih Bekasi dipersiapkan . Tol yang dinamai Japek 2 Selatan sudah disiapkan bahkan ada beberapa ruas jalan menuju tahap penyelesaian walaupun di beberapa lokasi proses pembebasan tanah masih berlangsung.

Tol yang juga akan mempercepat pengendara menuju Bandung berakhir di Wilayah Sadang Purwakarta sehingga dilanjutkan ke tol Cipularangkarena otomatis terkoneksi.

Prediksi waktu tempuh ke Bandung menjadi lebih pendek karena tol ini memfasilitasi waktu tempuh ke Sadang dari JatiAsih hanya 45 menit.

Baca Juga: Polda MetroJaya Himbau Masyarakat Lapor Polisi Jika ada Peminta Paksa THR

Bisa dibayangkan bagaimana padatnya arus lalu lintas Bandung atau repotnya awak Jasa Marga mengatasi kemacetan yang bakal terjadi di antrian pembayaran pintu tol Pasteur kalau tidak dilakukan berbagai pembaharuan pembenahan dari sekarang.

Bandung memang luar biasa. Sudah bisa dibayangkan kepadatan yang bakal timbul dari penambahan banyak infrastruktur jalan - termasuk jalan arteri utama - Pemerintah Daerah Propinsi Jabar juga menyiapkan jalan tol lain.

Sekali lagi dimaksudkan agar pengunjung ke kota Bandung atau siapapun yang melewati wilayah Bandung memperoleh kemudahan-kemudahan.

Baca Juga: Prediksi Liverpool vs Villarreal, Lengkap Head to Head dan Sejarah Besar Kapal Selam Kuning

Karenanya,  Pemda Jabar menyiapkan jalan tol bagi pengguna untuk tujuan wilayah Selatan Jawa. Seperti kota Garut, Tadikmalaya dan Cilacap.

Tol baru yang dinamakan tol Getaci,  akan membentang dari Gedebage Kota Bandung, menuju Garut, terus memanjang ke Tasikmalaya dan perencanaan awal berakhir di Cilacap. Ini akan menjadi salah satu jalan tol terpanjang.

Apakah anda akan membiarkan untuk tidak berkunjung ke Bandung dengan kemudahan/kecepatan transportasi yang terus ditingkatkan pembangunannya?.

Baca Juga: Pengembangan Industri Pertahanan RI Terutama bagi Kepentingan Perkuat Persenjataan TNI

Gerak roda ekonomi

Atau apakah Pemda Kodya Bandung, dan Pemda Jabar yang Gubernurnya pernah menakhodai kota Bandung, Ridwan Kamil,  meningkatkan banyak persiapan demi menunjang kemudahan untuk masuk kota ini?.

Jadi dari Barat ada tol Cikampek, lalu tol Moh Bin Zayed, tol Japek 2 Selatan, tol dari Cirebon dan Jawa yang terkoneksii dengan tol Cipularang dan tol Cisumdawu atau tol Cileunyi, Sumedang dan Dawuan yang juga terkoneksi dengan tol Cirebon Jawa dan tol Getaci.

Dari arah Selatan lainnya, untuk masuk Bandung,  juga bakal ada tol dari Sukabumi dan rencana perluasan tol Seroja atau Soreang Pairkoja menju kawasan wisata  Bandung Selatan. Jalur ini sudah terhubung  menuju jalur selatan, yakni  Pantai Selatan (Pansela) yang membentang dari Bayah Banten menuju Yogyakarta sampai Banyuwangi sepanjang 1.500 km.

Baca Juga: Ini Doa Mudik yang Diijazahkan KH Achmad Chalwani

Fakta, begitu mudah untuk mengunjungi kota cantik Parahyangan yang terkenal dengan budaya ramah, santun dan kemolekan gadis-gadisnya.

Tentu kalangan swasta, para pelaku usaha, para UMKM, dunia perhotelan, usaha kuliner, taman taman wisata, pengemudi tranportasi masal Gojek, Gofood, Grab, Maxim dan ekspedisi berharap gerak cepat pemerintah kota ini menyelaraskan gerak cepat infrastruktur transportasi menju kota Bandung. Atau disisi lainnya, masyarakatnya, penduduk kota Bandung yang akan tersiksa dari ragam kepadatan arus lalu lintas yang sangat kronis.

Baca Juga: Apakah Pasangan Zodiak ini Cocok Melangsungkan Hubungan ?

Semoga Walikota baru Bandung, Yana Mulyana bisa mengatasi berbagai masalah yang selama ini, tidak tertangani dari banyak walikota sebelumnya.***

Editor: Aria Zetra

Sumber: Liputan Pribadi Reportase


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah