Curah Hujan Besar jadi Faktor Penghambat Penggunaan tol Pamulihan Sumedang Bagi Arus Mudik Lebaran 1443 H.

- 19 April 2022, 00:43 WIB
Pesimis. Curah hujan besar semoga tidak jadi penghambat percepatan pembangunan tol Cisumdawu./pikiran-rakyat.com
Pesimis. Curah hujan besar semoga tidak jadi penghambat percepatan pembangunan tol Cisumdawu./pikiran-rakyat.com /

SABACIREBON - Makin kecil kemungkinannya jalur tol Pamulihan - Sumedang dari  tol Cileunyi Sumedang dan Dawuan (Cisumadawu) bisa dipergunakan sebagai jalur tambahan dalam menghadapi arus mudik dan balik lebaran 1443 H.

Kekhawatiran muncul karena berbagai kendala, baik yang secara teknis -- dalam pembangunan tol ini -- dan gangguan alam bisa berulang. Prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG menyatakan, jalur Pamulihan Sumedang yang masuk dalam coverage wilayah Cileunyi Bandung Timur dan Sumedang memiliki posisi hujan dalam beberapa hari kedepan. Hujan yang besar dan lama dapat menimbulkan longsor sehingga mengganggu penyelesaian pengerjaannya.

Beberapa hari yang lalu, terjadi longsor di jalur Pamulihan Sumedang, sehingga membuat Mentri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono belum memberikan kepastian  tentang dapat tidaknya ruas seksi 2 dipergunakan.

Baca Juga: Harta Kekayaan Presiden Rp 71 Miliar, Termasuk sebuah Mobil Pick Up Tahun 1997 Senilai Rp10 juta

Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat menyatakan terdapat daerah longsor  sepanjang 500 m pada ruas seksi 2.

Curah hujan yang deras dalam beberapa hari ini menambah kekhawiran timbulnya bahaya ulangan. Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Propinsi Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono mengatakan longsor yang terjadi berada di jalur antara Rancakalong dan Sumedang. Ada 550 m longsoran. Kalau dilewati pasti tidak aman.

Pihak Polda Jabar Dinas Perhubungan Jabar dan Otoritas Pengeolola jalan tol Cisumdawu, merencanaken untuk memberikan jalur  tambahan bagi pemudik yang menggunakan jalur arteri Cileunyi -Sumedang bila terjadi kepadatan saat arus mudik dan balik lebaran berlangsung.

Baca Juga: Kapolres Garut Ingatkan Adanya Kelompok Intoleran di Masyarakat

Untuk itu melihat kesiapan itu Polda Jabar yang diwakili oleh Wakapolda Jabar Barat Brigjen Polisi Bariza Sulfi melakukan peninjauan ke ruas tol tersebut, Sabtu akhir pekan yang lalu.

Dalam peninjauan itu ditemukan beberapa material yang menggunduk, baik disisi sisi jalan dan bahu jalan serta di beberapa badan jalan. Material longsoran itu tentu dapat menghambat pengguna jalan sehingga menimbulkan kekhawatiran keselamatan. "Perlu dilakukan pembersihan atas material longsor tersebut guna memfungsikan jalur ini, "tegasnya.

Hujan

Hujan deras yang terjadi belakangan ini memang sudah di prediksi oleh BMKG. Sekarang dan satu minggu kedepan wilayah Cileunyi, Rancakalong Sumedang sampai  Cimalaka berawan sehingga memiliki potensi hujan. Kalau kemudian terjadi hujan besar yang  cukup lama, kemungkinan longsor susulan  akan terjadi lagi. Ketidaknyamaan pengendara  terkendala karena ruas jalan ini belum diaspal. Masih berupa tanah yang sudah dipadatkan. 

Baca Juga: Inilah Tiga Amanat Gubernur Jabar kepada Walikota Bandung yang Baru

Pihak Gedung Sate juga terganggu  dengan longsoran ini. Karena Pemda Propinsi Jawa Barat dan Kementrian PUPR punya hajatan besar untuk mengebut penyelesaian pembanguan tol ini agar bisa dipergunakan atau dibuka bulan Juni 2022. Namun pihak Bina Marga Jabar pesimis dengan rencana tersebut. Operasional keseluruhan  tol Cisumdawu pada Juni mendatang belum bisa dilaksanakan. Ruas tol Cisumdawu terdiri dari 6 seksi. 

Belakangan diketahui, bahwa Kementrian PUPR telah menetapkan schedule operasional September mendatang.

Tol ini dibangun dengan skema kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Seksi 1 Cileunyi Pamulihan telah beroperasional sejak 25 Januari yang lalu.***

 

Editor: Aria Zetra

Sumber: Pikiran Rakyat ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah