Dalam peninjauan itu ditemukan beberapa material yang menggunduk, baik disisi sisi jalan dan bahu jalan serta di beberapa badan jalan. Material longsoran itu tentu dapat menghambat pengguna jalan sehingga menimbulkan kekhawatiran keselamatan. "Perlu dilakukan pembersihan atas material longsor tersebut guna memfungsikan jalur ini, "tegasnya.
Hujan
Hujan deras yang terjadi belakangan ini memang sudah di prediksi oleh BMKG. Sekarang dan satu minggu kedepan wilayah Cileunyi, Rancakalong Sumedang sampai Cimalaka berawan sehingga memiliki potensi hujan. Kalau kemudian terjadi hujan besar yang cukup lama, kemungkinan longsor susulan akan terjadi lagi. Ketidaknyamaan pengendara terkendala karena ruas jalan ini belum diaspal. Masih berupa tanah yang sudah dipadatkan.
Baca Juga: Inilah Tiga Amanat Gubernur Jabar kepada Walikota Bandung yang Baru
Pihak Gedung Sate juga terganggu dengan longsoran ini. Karena Pemda Propinsi Jawa Barat dan Kementrian PUPR punya hajatan besar untuk mengebut penyelesaian pembanguan tol ini agar bisa dipergunakan atau dibuka bulan Juni 2022. Namun pihak Bina Marga Jabar pesimis dengan rencana tersebut. Operasional keseluruhan tol Cisumdawu pada Juni mendatang belum bisa dilaksanakan. Ruas tol Cisumdawu terdiri dari 6 seksi.
Belakangan diketahui, bahwa Kementrian PUPR telah menetapkan schedule operasional September mendatang.
Tol ini dibangun dengan skema kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Seksi 1 Cileunyi Pamulihan telah beroperasional sejak 25 Januari yang lalu.***