Network
PR CIREBON - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menanggapi soal kabar penangkapan diduga babi ngepet di Depok beberapa waktu lalu.
Ridwan Kamil mengaku prihatin dengan kabar penangkapan diduga babi ngepet di Depok tersebut.
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Ridwan Kamil menyoroti dua hal dari kejadian penangkapan diduga babi ngepet tersebut.
Baca Juga: Densus 88 Belum Bisa Terlibat Meski KKB Papua Sudah Dinyatakan Pemerintah sebagai Kelompok Teroris
Pertama, pria yang akrab disapa Kang Emil itu menyebut masih banyak masyarakat yang percaya hoaks atau berita bohong.
"Masih banyak masyarakat yang mudah percaya hoaks. Apalagi pembuat hoaksnya adalah tokoh setempat. Karena akal sehat dan rasionalitas sering dikalahkan oleh hal-hal irasional," tulis Ridwan Kamil.
Lebih lanjut, Ridwan Kamil juga menyoroti soal pernyataan seorang ibu-ibu yang sempat menuduh tentangannya sendiri.
Baca Juga: Puluhan Orang Dikabarkan Tewas pada Perayaan Lag Baomer di Israel, Ratusan Lainnya Terluka
Dalam video yang beredar, wanita tersebut menuduh tetangganya yang pengangguran, namun memiliki uang yang banyak.
"Tetangga julid. Sudah mah irasional juga hobi ngomporin menyiram bensin ke api. Menuduh jika tetangga kaya tapi jarang ke luar rumah artinya duitnya tidak halal," ungkapnya.
Mantan Wali Kota Bandung itu menyoroti lebih lanjut soal pernyataan wanita yang menuduh tetangganya sendiri dalam kejadian babi ngepet ini.
Baca Juga: Bayar Zakat Fitrah secara Digital, Apakah Boleh? Simak Penjelasannya
Dalam unggahannya, Ridwan Kamil pun bercerita bahwa ia sempat bekerja selama dua tahun hanya di rumah saja.
Hal itu karena suami Atalia Praratya tersebut mengerjakan pekerjaan dari luar negeri, sehingga ia hanya menghabiskan pekerjaan dari rumah.
"Padahal hari ini, jual beli online bisa dari rumah, jadi konsultan konten marketing, grafis, bahkan dulu saya arsitek.
"Di awal-awal pernah kerja di rumah selama 2 tahun, mengerjakan kerjaan dari luar negeri," jelas Ridwan Kamil.
Di akhir unggahannya, ia berharap agar generasi mendatang tidak termakan berita hoaks atau bohong.***
