Network
PR CIREBON - Pemerintah Kota atau pemkot Bogor di Provinsi Jawa Barat akan menggunakan kantor dinas dan gelanggang olahraga (GOR) untuk rumah sakit darurat penanganan Covid-19.
Wali Kota Bogor Bima Arya, pada Jumat (11 Desember 2020), mengatakan bahwa pemerintah kota harus menyiapkan rumah sakit darurat karena ketersediaan fasilitas di rumah sakit sudah penuh.
Ada sekitar 83 persen dari 534 tempat tidur untuk pasien Covid-19 yang tersedia di rumah sakit sudah terisi dan kasus penularan Covid-19 masih terus bertambah.
Baca Juga: 94 Kasus Pelanggaran Pilkada 2020 Kejagung Diproses, Sulawesi Selatan Terbanyak Melanggar
Pemerintah kota, menurut dia, sudah menghitung kebutuhan biaya untuk menyiapkan rumah sakit darurat di kompleks GOR Pajajaran.
Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir menjelaskan bahwa penyiapan rumah sakit darurat di kompleks GOR Pajajaran akan dilakukan secara bertahap.
"Kapasitasnya (bisa) sekitar 100 tempat tidur, tapi disiapkan secara bertahap," katanya sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.
"Ini untuk mengantisipasi terus meningkatnya pasien positif Covid-19, sehingga pasien Covid-19 di rumah sakit tidak terlalu penuh," katanya menambahkan.
Baca Juga: Terkait ‘Calling Visa’ Bagi Israel, DPR: Hati-Hati, Mereka akan Semakin Brutal ke Palestina
Menurut Ilham, pemerintah kota juga akan menyiapkan ruang gawat darurat untuk menangani pasien Covid-19 di Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga.
"Ruang gawat darurat itu akan dilengkapi tempat tidur dan peralatan medis seperti di ruang gawat darurat di rumah sakit," katanya.
Ia mengatakan bahwa rumah sakit dan fasilitas kesehatan darurat untuk menangani pasien Covid-19 ditargetkan sudah bisa digunakan pada Januari 2021.
Menurut data pemerintah kota, pada 10 Desember 2020 jumlah warga yang terserang Covid-19 di Kota Bogor tercatat sebanyak 3.907 orang dengan perincian 3.095 orang sudah sembuh, 702 orang masih sakit, dan 110 orang meninggal dunia.
