Jabar Sumbang Kasus Covid-19 Terbesar, Bos-bos BUMN Asyik Pelesiran ke Ciwidey dengan Bergelombang

12 Juli 2020, 12:42 WIB
Kelakuan Bos-bos BUMN coreng muka Erick Thohir /Antara/Galamedia

PR CIREBON - Provinsi Jawa Barat (Jabar) belum lama ini telah mencatatkan kasus Covid-19 terbesar yang berasal dari klaster Secapa AD Bandung.

Namun rupanya, pertambahan kasus terbesar itu tak berefek untuk sejumlah bos Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang justru terlihat pelesiran ke kawasan destinasi wisata Ciwidey, Kabupaten Bandung pada Sabtu 11 Juli 2020.

Tepatnya, para bos itu berasal dari pejabat PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang menikmati akhir pekan di Green Hill Park Ciwidey, Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Bangkai AS Diungkap Jepang, Lusinan Prajurit Militer Amerika Terinfeksi Virus Corona di Okinawa

Dalam mengisi akhir pekan itu, mereka berkegiatan dengan tajuk Saturday Ride PNM Vespa Club yang diikuti sekitar 150 orang.

Seperti yang diberitakan Galamedia, rombongan dipimpin Executive Vice President PT PNM, Kindaris. Bahkan, sejumlah Kepala Cabang di wilayah Jawa Barat, seperti Garut, Tasikmalaya, Sukabumi, Subang dan Cirebon turut ikut serta memeriahkan aksi pelesiran tersebut.

Sebelum berangkat, rombongan itu berkumpul di Kantor PT PNM Cabang Kota Bandung yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung. Terbukti, adanya spanduk terpasang bertajuk 'Wilujeung Sumping Bapak Kindaris dan Rombongan Saturday Ride. PNM Vespa Club. Ciwidey, 11 Juli 2020'.

Baca Juga: Bocorkan Awal Reklamasi Teluk Jakarta, Nelayan: Dulu Semua Laut hingga Terjadi Penimbunan Lumpur

Singkatnya, sejumlah peserta mulai berangkat dengan menggunakan sepeda motor Vespa menuju Ciwidey sekitar pukul 07.00 WIB.

Namun rupanya, seorang sopir salah satu pejabat PNM, Haris mengungkapkan bahwa tidak semua peserta berangkat dari kantor cabang Bandung karena ada juga yang menunggu di titi lain, temasuk ketua acara, Kindaris.

"Tidak semua peserta berangkat dari kantor cabang Bandung, Pak Kindaris juga enggak di sini. Beliau menunggu di satu titik, kemudian ada yang menjemut ke sana. Dari titik itu baru berangkat ke Ciwidey," ungkap Haris dalam pernyataan pada Galamedia.

Baca Juga: Fakta Pelaku Pembunuhan Editor Metro TV, Jejak Terakhir Terdeteksi di Warung Dekat Lokasi Jasad

Lebih lanjut, Haris mengungkapkan pemberangkatan dilakukan secara bergelombang agar tidak terlalu mencolok di jalan.

"Kalau barengan kan kelihatan ada kerumunan ya. Soalnya kan sekarang lagi rame virus corona," tambahnya.

Padahal selama ini pemerintah berupaya mengingatkan adanya kewaspadaan untuk tidak membuat acara berkerumun, meski pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tak diperpanjang sejak berakhir dua pekan lalu.

Contohnya adalah bos-bos BUMN ini yang tentunya akan berisiko tinggi.

Baca Juga: Berawal dari Tak Sengaja hingga Tembus 1.200 Kasus, KSAD Ungkap Penelusuran Klaster Secapa AD

Di sisi lain saat ini kondisi keuangan PT PNM kurang menguntungkan dengan harus segera mendapatkan suntikan pendanaan dari negara senilai Rp 1,5 triliun hingga setidaknya September 2020 ini.

Ini terjadi karena permodalan perusahaan mulai seret seiring dengan perusahaan masih harus tetap menyalurkan pembiayaan kepada debiturnya.

Menanggapi aksi bos-bos pelesiran itu, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi membela diri bahwa tidak akan menggelar kegiatan kumpul-kumpul selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Nekat Gelar KBM Tatap Muka walau Belum Diizinkan, Kepala Ombudsman Jabar: Kami Minta Dasar Hukumnya

"Saya akan coba chek (soal acara Ciwidey, red). Kegiatan dengan nasabah/pelatihan pun kami arahkan ke Daring atau lewat medsos selama ini. Termasuk kegiatan mingguan," ungkapnya.

"Yang pasti, tidak ada kegiatan resmi perusahaan yang melibatkan banyak peserta dan membentuk kumpulan2/gerombolan," tegasnya.

Sementara itu, Anggota DPR RI Nusron Wahid kepada Galamedia pun mengatakan bahwa para pejabat BUMN harusnya bisa menahan diri pada masa prihatin ini.

Baca Juga: 40 Sekolah di Sukabumi Siap Gelar KBM Tatap Muka, Kadis: 11 Lainnya Belum Siap karena Kaget

"Kalau benar (pejabat PNM melakukan kegiatan di Ciwidey, red), sangat disayangkan. Sebaiknya manahan diri dalam situasi kayak gini," ujarnya.

Sedangkan, Menteri BUMN Erick Thohir selalu memperingatkan tiap perusahaan BUMN untuk mengikuti protokol kesehatan Covid-19 karena Erick Thohir ingin menciptakan tren Protokol Kesehatan di seluruh kantor BUMN.***(Dicky Aditya)

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler