Belasan Santriwati di Pondok Pesantren Riyadhul Jannah Depok Mengalami Kekerasan Seksual

8 Juli 2022, 21:01 WIB
Kekerasan seksual kembali terngkap di pesantren Yatim Piatu Riyadul Jannah Beji Depok terhadap para santriwatinya./pikiran-rakyat.com /

SABACIREBON-Ahmad Riyadh, Pemimpin Pondok Pesantren Yatim Piatu Riyadhul Jannah Depok datang besama pengacaranya  memenuhi panggilan Polda Metro Jaya Jumat 8 Juli 2022 hari ini.

Ahmad Riyadh datang terkait dugaan pemerkosaan belasan santriwati di Pondok Pesantren yang dilakukan para Ustad dan kakak kelas para santri.

Pukul 13.20 Ahmad yang didampingi Muchtar, pengacaraya keluar dari sidang.

Baca Juga: Ini Detik-Detik Kesaksian Perekam Kejadian Pembunuhan Shinzo Abe

Muchtar  membenarkan kedatangannya merupakan agenda pemeriksaan kedua terhadap pihak pesantren.

"Betul  hari ini kami memenuhi panggilan dari pihak Polda Metro Jaya untuk yang kedua kalinya dalam melengkapi berita acara pemeriksaan guna melengkapi proses penyelidikan," katanya kepada wartawan.

Sementara itu, Pemimpin Pondok Pesantren, Ahmad Riyadh tidak memberikan komentar sama sekali. Yang bersangkutan diam, dan membiarkan pengacaranya menjawab pertanyaan wartawan.

Baca Juga: Rinov Pitha Haningtyas Melaju ke Babak Semi Final Malaysia Master 2022,

Menurut Muchtar ada 42 pertanyaan yang dilontarkan penyidik terhadap dugaan pemerekosaan oleh tiga orang ustad atau pengajar dan seorang santri laki-laki    senior yang merupakan kakak kelas dari korban.

Sebelumnya diberitakan, belasan santriwati di pondok pesantren yatim piatu kawasan Beji diduga menjadi korban pemerkosaan oleh ustaz dan kakak kelasnya. Kuasa hukum korban, Megawati, mengatakan bahwa terdapat 11 santriwati yang diduga menjadi korban pemerkosaan.

Dalam keterangannya kepada penyidik Riyadh  menyebutkan profil para terlapor yang telah menjadi tersangka itu, yakni seorang guru honorer berinisial I dan telah tinggal di luar asrama mulai 7 Januari 2021. Kemudian, inisial R guru honorer yang sudah tidak mengajar atau meninggalkan pondok pesantren pada 6 Desember 2021.

Baca Juga: Awas, Jangan Satukan Daging dan Jeroan dalam Satu Wadah  

"Ketiga, inisial D adalah guru honorer yang telah meninggalkan pondok dari 26 April 2021. Sementara ada satu santri kakak kelas yang berinisial P yang menjadi terlapor," ucap Riyadh. 

Selama memimpin pondok pesantren ini, Riyadh mengatakan belum pernah menerima pengaduan permasalahan kekerasan seksual yang dialami para santrinya. Di kamar para anak didiknya pun kata dia selalu didampingi oleh 2 guru, 1 guru yang sudah berkeluarga, dan 1 yang belum berkeluarga, selain itu juga dilengkapi dengan CCTV. ***

 

Editor: Aria Zetra

Tags

Terkini

Terpopuler