Terhadap Wabah Hepatitis Akut Misterius, Ridwan Kamil Menyiapkan 3 Strategi Antisipasi

11 Mei 2022, 15:26 WIB
Pemda Jabar menyiapkan 3 langkah strategis dalam mendeteksi kemungkinan munculnya wabah penyakit hepatitis akut khusus pada anak./pikiran-rakyat.com /

SABACIREBON-Pemerintan Daerah Jawa Barat tetap mewasdapai bakal munculnya wabah hepatitis akut misterius yang menyerang anak dibawah usia 16 tahun.

Berbagai langkah akan dilakukan Pemda  Jabar terhadap upaya mewaspadi penyakit ini.

Seperti diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan kejadian luar biasa atas munculnya penyakit ini di beberapa negara Eropa. Terbanyak di Inggris dengan lebih dari 200 kejadian.

Baca Juga: Persib di Piala AFC, Frets Butuan tak Sabar Bermain di Level Lebih Tinggi

Wabah yang belum diketahui, "strain virus penyebabnya" telah menimbulkan kekhawatiran di sejumlah negara di Eropa. Penyakit ini lalu menyebar ke Spanyol dan Italia. Juga ke Amerika.

Di Asia penyakit ini dilaporkan di Singapura. Indonesia juga menginformasikan tentang  kematian 5 anak akibat penyakit ini. 3 kematian di Jakarta, 1 kematian di Jawa Timur dan 1 kematian di Jabar.

Penyakit ini menimbulkan kerusakan parah permanen pada hati penderita, sehingga butuh penanganan transpantasi hati atau cangkok hati.

Baca Juga: Pengantin Pria di Majalengka, Viral Medsos Teryata Berawal Hubungan Jarak Jauh

Penyakit hepatitis akut misterius ini, beda dengan penyakit hepatitis biasa yang disebabkan oleh virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E. Namun virus ini menimbulkan gejala awal yang sama dengan hepatitis biasa, yaitu deman, panas tinggi, mual, sakit di rongga perut dan adanya bintik kekuningan di mata penderita. Warga kencing juga menjadi kuning.

Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat menilai, langkah yang telah disiapkannya menyangkut 3 aspek. Mulai dari pembentukkan tim khusus yang mendeteksi lebih awal keberadaan penyakit ini lewat respon yang cepat dari setiap temuan yang mengarah kepada penyakit yang mirip hepatitis akut misterius ini.

Langkah lain yaitu, menyiapkan laboratorium khusus untuk mempermudah mengidentifikasi virus yang ada pada berbagai spek dari pasien yang terjangkit. Jadi Pemda Jabar akan melengkapi lab-lab dengan berbagai teknologi baru yang memudahkan mendeteksi originalitas virus penyeb penyakit ini.

Baca Juga: Duh, Via Vallen Akhirnya Resmi Dilamar Chevra Yolandi

Langkah lainnya, menyiapkan rumah sakit yang memberikan perhatian khusus terhadap penyakit ini dengan mencadangkan ruangan khusus terhadap penderita hepatitis. Rumah Sakit Hasan Sadikin akan memaksimal perannya, kata Gubernur.

Memanggil

Ketua Fraksi PDIP DPRD Gembong Warsono meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta untuk melakukan pencegahan dini Hepatitis Akut Misterius.

Hal ini menurut Gembong Warsono penting untuk dilakukan sehingga Dinas Kesehatan tidak kelabakan untuk mengatasi penyakit ini.

Baca Juga: Rekonstruksi Singkat Sejarah Kejahatan Marcos, Filipina Memastikan 'Bongbong' putra Marcos Jadi Presiden

Selain itu, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan juga diminta untuk berkolaborasi secara serius mengingat penyakit ini sejauh ini menyerang anak-anak.

"Harapan kita seperti itu sehingga dinas sejak dini sudah bisa mengantisipasi," katanya, saat dihubungi wartawan, Rabu 11 Mei 2022.

Pikiran Rakyat.Com melaporkan, Tidak hanya kedua dinas itu, Gembong Warsono juga mendorong agar Dinas Komunikasi dan Informatika ikut berkolaborasi dengan gencar melakukan sosialiasi.

Baca Juga: Kasus Dugaan Korupsi Riol di Kota Cirebon, Tersangka An Mulai Bernyanyi, Kuasa Hukum: Kejaksaan Terburu-buru

Namun, Gembong Warsono tetap berharap bahwa penyakit ini tidak merabak di Jakarta.

"Tapi kan yang kita harapkan tidak merebak tapi kan antisipasi kita harus tetap kita lakukan," ucapnya.

Sementara itu, Komisi E DPRD Jakarta akan memanggil Dinas Kesehatan untuk meminta penjelasan terkait temuan dugaan Hepatitis Akut Misterius.

Wakil Ketua Komisi E DPRD Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo menyebutkan pemanggilan ini penting untuk memperjelas keberadaan kasus ini.

Baca Juga: Britney Spears Diminta Fansnya Hentikan Unggah Foto Tanpa Busana

"Kita berharap ada penjelasan yang memang mengerti untuk bisa masyarakat mendapatkan informasi," ucapnya.

Kemudian, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyebutkan pihaknya masih mendalami pola, kriteria, dan epidemiologisnya.

Widyastuti menyebut hingga kini pihaknya belum bisa memberani menyimpulkan terkait kasus tersebut.

"Jadi polanya seperti apa kita belum berani menyimpulkan tetapi kita mendalami bagaimana kriteria klinis dan epidemiologinya," katanya.

Baca Juga: Wali Kota Bandung Kang Yana Mulyana Angkat Bicara Terkait GBLA, Begini Penjelasannya

Widy menyatakan status ketiga anak tersebut masih disebut probabel. Ia pun meminta masyarakat agar tidak terlalu khawatir.

Kemudian apabila ada laporan baru terkait dengan Hepatitis Misterius itu, pihaknya akan langsung melakukan lokalisir.

"Nggak perlu panik tapi selalu PHBS, cuci tangan dengan air mengalir dan sabun saat usai BAB dan saat mau makan. Kemudian higien sanitasi lingkungan sekitar," tuturnya.***

Editor: Aria Zetra

Sumber: Pikiran Rakyat.com Reportase

Tags

Terkini

Terpopuler