Mohammad Shabir, pemilik toko di desa perbatasan Chakothi, mengatakan pejabat menutup pasar utama setelah India menargetkan desa itu dengan roket, dan orang-orang bersembunyi di bunker.
Di Srinagar, ibu kota Kashmir yang dikuasai India, tentara India mengatakan tiga tentaranya tewas dan tiga tentara terluka.
Menurut petugas polisi Mohammed Ashraf, tiga warga sipil India, termasuk seorang wanita, juga terbunuh oleh penembakan Pakistan.
Baca Juga: Bersiap, Premium dan Pertalite Tidak akan Dijual Lagi di pada 2021
Dia mengatakan seorang warga sipil terdaftar dalam kondisi kritis di sebuah rumah sakit. Dua rumah juga rusak dalam penembakan itu, kata Ashraf.
Kolonel Rajesh Kalia, juru bicara militer India, menyalahkan Pakistan yang memulai bentrokan itu. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.
Di Pakistan, pihak berwenang mengatakan baku tembak antara pasukan Pakistan dan India dimulai Kamis, dan berlanjut semalam di wilayah Himalaya yang terbagi antara kedua negara dan diklaim oleh keduanya secara keseluruhan.
Baca Juga: Ancam Keamanan dan Stabilitas Kerajaan, Putra Mahkota Tegaskan Arab Saudi Hadapi dengan Tangan Besi
Perkembangan terbaru terjadi sehari setelah Pakistan memanggil seorang diplomat India, untuk memprotes apa yang disebutnya pelanggaran India terhadap perjanjian gencatan senjata tahun 2003. Dua warga sipil terluka Kamis di sisi perbatasan Pakistan dalam baku tembak itu.
Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam sebuah pernyataan kembali memanggil seorang diplomat India pada Jumat, dan mengajukan protes yang menuduh pelanggaran gencatan senjata India, dengan mengatakan mereka telah menewaskan sedikitnya 21 orang sejak Januari.