Berbeda dari Indonesia, Sistem Pemilihan AS Gunakan Electoral College

- 4 November 2020, 15:14 WIB
Ilustasi Jadwal Pilpres Amerika Serikat
Ilustasi Jadwal Pilpres Amerika Serikat /



PR CIREBON – Dalam Sistem Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) memang berbeda dengan di Indonesia. Dalam sistem electoral college yang digunakan Amerika Serikat untuk pemilihan presiden, setiap negara bagian diberikan sejumlah suara berdasarkan jumlah anggota yang dikirim ke Kongres, Gedung dan Senat.

Dengan total 538 suara pemilihan perguruan tinggi yang akan diperebutkan oleh para kandidat, dan seorang kandidat harus mencapai 270 suara agar bisa menang dalam pemilihan.

Akan membutuhkan waktu berhari-hari, setelah jajak pendapat ditutup, maka bisa memakan waktu berhari-hari bahkan berminggu-minggu untuk mengetahui apakah Donald Trump atau Joe Biden yang akan menang dalam pertarungan ini.

Baca Juga: Cegah Cuitan Trump Sebut Lawan Mencuri Pilpres AS 2020, Twitter dan Facebook Beri Peringatan

Apabila merujuk pada waktu-waktu sebelumnya, maka penentuan hasil akan dilakukan pada malam hari setelah pemilihan. Akan tetapi, saat ini, negara bagian yang berbeda akan berhenti memberikan suara pada waktu yang berbeda. Pemungutan suara pertama di Pantai Timur akan ditutup pada pukul 19.00 waktu setempat.

Dalam hal ini akan diikuti dengan total suara berjalan yang dilaporkan setiap negara bagian. Penghitungan suara secara penuh tidak akan pernah selesai pada malam setelah pemilihan, tetapi biasa akan cukup untuk mengonfirmasi siapa pemenangnya.

Akan tetapi  pada tahap ini, hal itu bukan merupakan hasil akhir. Berhubung pemilu dilakukan pada masa pandemi, maka jutaan orang Amerika memberikan hak suaranya lewat pos. Artinya, hal itu sangat memungkinkan untuk penundaan perhitungan semua suara.

Baca Juga: BNNP Sebut Petugas yang Terlibat dalam Peredaran Narkoba di NTB Diduga Terima Upah dari Seorang Napi

Proses penghitungan suara melalui pos akan memakan waktu yang lama karena lebih banyak langkah untuk verifikasi, seperti tanda tangan dan pemeriksaan alamat.

Meski begitu, pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) masih dilakukan, hanya saja, karena pandemi ini, ada beberapa TPS saja yang akan dibuka untuk mencegah terjadinya antrean panjang.

Di beberapa negara bagian, seperti Florida dan Ohio mengizinkan proses pemilihan dimulai beberapa minggu sebelum hari yang ditentukan, sehingga suara sudah siap untuk dihitung.

Baca Juga: Jika Habib Rizieq Pulang ke Indonesia, Polri: Kami Tak Tangkap Dia, Apalagi Usir

Pada negara bagian ini, sangat memungkinkan untuk mengumumkan pemenang pada malam pemilihan. Tetapi, di bagian negara lain seperti Pennsylvania dan Wisconsin tidak mengizinkan pemungutan suara lebih awal. Otomatis, bila menggunakan sistem pos, maka proses penghitungan bisa membutuhkan waktu berhari-hari.

Sementara itu, ada sekitar setengah dari negara bagian yang akan menerima surat suara melalui pos setelah hari pemilihan, otomatis waktu penghitungan akan memakan waktu yang lama.

Sebagai informasi, tengah berlangsung pada 3 November 2020. Ini adalah waktu penentu apakah Donald Trump akan tetap berada di Gedung Putih, ataukah harus tersingkir dari penantangnya Joe Biden.

Baca Juga: Beredar Istilah Karyawan Kontrak Seumur Hidup, KSP: Tak Ada PKWT Abadi, Ada Batas Waktu dengan PP

Donald Trump adalah calon dari Partai Republik. Sebelum menjadi presiden AS ke-45, ia adalah pebisnis besar real estate dan mantan pembawa acara TV. Dalam Pilpres 2020 ini, Trump tetap menggandeng Mike Pence sebagai wakilnya.

Sedangkan Joe Biden adalah calon dari Partai Demokrat. Sebelum mencalonkan diri sebagai presiden, Biden adalah wakil presiden dua periode yang mendampingi Barack Obama. Pada Pilpres ini, ia memilih wanita kulit berwarna Kamala Harris sebagai wakilnya.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x