Muslim Eropa Didiskriminasi, Erdogan Sebut Perjuangan Melawan Sentimen Anti-Muslim Harus Dilakukan

- 3 November 2020, 16:02 WIB
Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki: Erdogan menyebutkan bahwa perjuangan untuk melawan sentimen anti-Muslim harus dilakukan karena Muslim Eropa sedang menghadapi diskriminasi.
Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki: Erdogan menyebutkan bahwa perjuangan untuk melawan sentimen anti-Muslim harus dilakukan karena Muslim Eropa sedang menghadapi diskriminasi. /Pixibay/geralt

 

PR CIREBON - Presiden Recep Tayyip Erdogan menekankan bahwa Muslim Eropa menghadapi diskriminasi sistematis, dan perjuangan harus dilakukan melawan sentimen anti-Muslim pada Senin, 2 November 2020.

“Muslim Eropa secara sistematis didiskriminasi dan hak serta kebebasan mereka dirampas,” kata Erdogan dalam pesan video yang dikirim ke KTT Pemimpin (Digital) berjudul 'Genosida: Pelajaran yang Dipetik dari Srebrenica' pada 1 November menandai ulang tahun ke-25 permulaan pembicaraan untuk Perjanjian Perdamaian Dayton.

“Kami melihat bahwa negara-negara yang mengajarkan dunia tentang hak asasi manusia dan demokrasi memimpin dalam Islamofobia dan xenofobia,” kata Erdogan. dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari hurriyet daily.

Baca Juga: Meski Menuai Pro dan Kontra, Presiden Jokowi Resmi Tandatangani UU Ciptaker Tiga Hari Lebih Cepat

“Terorisme rasis menyebar seperti wabah di banyak negara barat, terkadang dilindungi di tingkat presiden. Berat serangan dan penyerangan yang menargetkan tempat ibadah, tempat kerja, masjid, dan bangunan lembaga non-pemerintah Muslim telah meningkat ke tingkat yang mengkhawatirkan, "kata presiden juga.

“Ini adalah waktu yang tepat untuk mengatakan 'berhenti' untuk keadaan ganas ini dan tindakan yang mengancam masa depan umat manusia dan budaya hidup berdampingan dari berbagai agama dan budaya,” katanya.

Dia mencatat bahwa pada saat tekanan ekonomi meningkat dan meningkatnya ketegangan sosial akibat pandemi virus corona, tugas dan tugas penting jatuh ke tangan semua orang dan semua kepala negara yang menjunjung tinggi demokrasi, kebebasan, perdamaian dan keadilan.

Baca Juga: Macron Menghina Umat Islam, Gus Miftah Minta Pemerintah untuk Beri Peringatan pada Presiden Prancis

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: Hurriyet Daily News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x