Korea Selatan Saat Ini Dilanda Krisis Kimchi, Cek Penyebabnya Disini

- 22 Oktober 2020, 06:57 WIB
Kimchi. /Reuters/Kim Hong-Ji
Kimchi. /Reuters/Kim Hong-Ji /

PR CIREBON - Saat ini, Korea Selatan sedang menghadapi cuaca ekstrem yang membuat harga kubis disana naik drastis untuk harga jual yang ditawarkannya.

Agustus hingga September 2020 di Korsel telah terjadi hujan terlama serta tiga topan besar dan menyebabkan banjir.

Oleh karena itu, tentunya akan mengganggu dan merusak suplai tanaman kubis. Akibatnya, harga kubis melonjak lebih dari 60%, dengan pasokannya juga sangat sedikit.

Baca Juga: Mobil Terbakar di Sukoharjo Jawa Tengah, Korban Diduga Masih Kerabat Presiden Jokowi

"Harga kubis jadi gila," kata Jung Mi-ae, ibu dua anak yang biasanya membuat kimchi sendiri, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

"Saya harus menggosok-gosok mata, untuk melihat label harga lagi karena tidak masuk akal," sambungnya.

Biasanya, masyarakat yang berumah tangga di Korea Selatan membeli kubis dan sayuran lainnya dalam jumlah besar untuk membuat kimchi demi tradisi yang mereka sebut "Gimjang".

Baca Juga: Lebih dari 6 Juta Anak di Indonesia Alami Stunting, Wapres Ma'ruf: Kepala Daerah Harus Cegah

Tradisi ini diturunkan dari generasi ke generasi selama lebih dari satu abad.

Selain rumah tangga, produsen kimchi juga dilanda krisis pangan fermentasi. Perusahaan makanan besar CJ CheilJedang Corp mengatakan sedang mencari pasokan alternatif untuk memenuhi permintaan yang sangat tinggi di tahun ini.

Mereka mengatakan, tingginya permintaan terjadi karena lebih banyak orang yang makan di rumah selama pandemi virus Covid-19.

Baca Juga: Habib Rizieq Fakta Politik, Rocky Gerung: Pulangnya Banyak Dinantikan, Bikin Panik Penguasa

"Kubis sangat sensitif terhadap perubahan iklim dan segala jenis cuaca ekstrim akan merusak hasilnya," sebut Kim Dajung, seorang peneliti di Institut Ekonomi Pedesaan Korea.

Dia memprediksi kenaikan harga kubis dan bahan lainnya akan terus berlanjut hingga awal musim gimjang pada pertengahan November.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x