Enam Bulan Vakum, Masjidil Haram Kembali Sambut Peserta Ibadah Umrah Untuk Pertama Kali saat Pandemi

- 4 Oktober 2020, 12:46 WIB
Yes! Ibadah Umrah Kembali Dibuka, Kabah di Mekah, Arab Saudi, Apa saja Syarat nya, Ini Penjelasannya
Yes! Ibadah Umrah Kembali Dibuka, Kabah di Mekah, Arab Saudi, Apa saja Syarat nya, Ini Penjelasannya /instagram @kabah/

PR CIREBON - Setelah lebih dari enam bulan vakum, akhirnya Masjidil Haram di Makkah kembali menyambut kelompok jamaah umrah untuk pertama kalinya di tengah pandemi Covid-19 pada Minggu pagi waktu setempat.

Ada lebih dari 1,8 miliar umat Muslim dari seluruh dunia yang punya kesempatan kembali menginjakkan kaki di Masjidil Haram. Peserta yang masuk antrean jamaah umrah kali ini mendaftarkan diri melalui aplikasi Eatmarna yang dikelola oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.

Sebelumnya, Arab Saudi mengambil kebijakan dengan menangguhkan ibadah umrah dan ibadah harian di masjid-masjid, termasuk Masjidil Haram, mulai pertengahan Maret lalu. Hal ini untuk mencegah penularan Covid-19 di Negara Minyak tersebut.

Baca Juga: Bermain di Curug Jagapati Garut, Ridwan Kamil Menikmati Keindahan Alam Jabar

Sebagai langkah pencegahan wabah Covid-19, Kerajaan Arab Saudi juga sempat menutup penerbangan internasional untuk beberapa bulan dan memberlakukan aturan karantina wilayah.

Kini, untuk mengakomodasi 6.000 jamaah per hari, Kementerian Haji dan Umrah telah menyiapkan lima titik temu, antara lain Al-Gaza, Ajyad, Al-Shasha, dan sekitarnya.

Malalui lima titik temu tersebut, para jamaah akan bertemu dan bergabung dengan petugas medis yang telah disiapkan di dalam bus untuk kemudian menuju Masjidil Haram.

Dalam menyambut kedatangan kelompok jamaah pertama, kamera pengukur suhu dipasang di pintu-pintu masuk dan di dalam halaman Masjidil Haram untuk memonitor suhu tubuh jamaah dan mengirimkan peringatan jika diperlukan.

Baca Juga: Tolak RUU Cipta Kerja Dijadikan UU, PKS: Semestinya Sisikapi dengan Kecermatan dan Kehati-hatian

Pemasang kamera suhu dan penerapan protokol kesehatan sudah direncanakan sejak awal pandemi mulai masuk ke wilayah tersebut. Hal ini untuk menjamin keamanan para jamaah serta memungkinkan respons cepat terhadap keadaan yang berpotensi kasus Covid-19.

Ada sekitar 1.000 petugas yang telah mendapat pelatihan untuk mengawasi pelaksanaan ibadah umrah di Masjidil Haram.

Komplek masjid juga akan dibersihkan 10 kali dalam sehari di sela-sela pergantian kelompok jamaah, termasuk di bagian yang biasanya dipadati jamaah, seperti air mancur, karpet, dan toilet.

Baca Juga: Tolak RUU Cipta Kerja Dijadikan UU, PKS: Semestinya Sisikapi dengan Kecermatan dan Kehati-hatian

Eskalator menuju lantai atas juga dilengkapi dengan alat pembersih. Tempat cuci tangan disediakan di sejumlah titik masuk masjid. Selain itu, sistem pendingin udara juga dilengkapi dengan teknologi sanitasi ultraviolet, dengan jadwal pembersihan enam kali sehari.

Otoritas terkait juga meluncurkan sejumlah inisiatif pencegahan penyebaran Covid-19, termasuk kebijakan Kammamat atau dalam bahasa Indonesia disebut penggunaan masker.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x