Sebelumnya, komandan militer AS di Korea Selatan mengatakan bulan ini bahwa pasukan Korea Utara telah diberi perintah tembak-untuk-membunuh untuk mencegah virus Corona memasuki negara itu.
Penegakan ketat atas perintah tersebut diduga merupakan upaya untuk mencegah wabah mengganggu parade militer besar yang diperkirakan akan diadakan pada 10 Oktober ketika negara itu memperingati berdirinya Partai Buruh Korea yang berkuasa, karena parade tersebut merupakan potensi risiko penyebaran virus yang sangat besar.
Baca Juga: Melarikan Diri, Pelaku Pelecehan Rapid Test di Bandara Soetta Kini Masuk DPO dan Dalam Pengejaran
Pada Juli, seorang pria yang membelot ke Korea Selatan tiga tahun lalu memicu ketakutan akan virus Corona ketika dia menyeberang kembali ke perbatasan yang diawasi ketat ke Korea Utara, yang mengatakan tidak ada kasus penyakit itu.
Kedatangannya mendorong pejabat Korea Utara untuk mengunci kota perbatasan dan mengkarantina ribuan orang karena khawatir dia mungkin terkena virus Corona, meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemudian mengatakan hasil tesnya tidak meyakinkan.
Pekan lalu, polisi Korea Selatan menangkap seorang pembelot yang menurut mereka telah mencoba kembali ke Korea Utara dengan membobol tempat pelatihan militer di kota perbatasan Cheorwon, Korea Selatan.***