Korea Utara Bangun Kapal Selam Baru, Diduga Siap Lakukan Uji Coba Rudal Balistik di Bawah Air

- 17 September 2020, 16:42 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memandu di lokasi percobaan penembakan rudal balistik kapal selam dari bawah air.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memandu di lokasi percobaan penembakan rudal balistik kapal selam dari bawah air. /Dok. KCNA via Reuters

PR CIREBON – Korea Utara diduga akan melakukan uji coba rudal balistik pertama yang diluncurkan di bawah air dalam waktu sekitar satu tahun.

Hal ini didasarkan pada pernyataan seorang pejabat tinggi militer Korea Selatan di tengah pembicaraan nuklir yang telah lama macet antara Korea Utara dan Amerika Serikat (AS).

Dalam sambutan tertulis kepada anggota parlemen menjelang sidang konfirmasi, Won In-choul, calon ketua Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, mengatakan Korea Utara telah memperbaiki akibat kerusakan topan baru-baru ini di galangan kapal Sinpo timur laut, tempat negara tersebut membangun kapal selam.

Baca Juga: Hindari Preseden Buruk Penegak Hukum, MPR Minta Pemerintah Usut Tuntas Insiden Penusukan Ulama

“Tak lama setelah perbaikan selesai, ada kemungkinan kapal selam akan melakukan uji coba rudal balistik yang diluncurkan oleh kapal selam,” kata Won, dilansir Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Korea Times.

Dalam beberapa tahun terakhir, Korea Utara telah berusaha keras untuk memperoleh kemampuan meluncurkan rudal dari kapal selam, yang menurut para ahli merupakan perkembangan yang mengkhawatirkan karena senjata semacam itu sulit dideteksi sebelum diluncurkan.

Pembicaraan denuklirisasi yang telah membuat kemajuan kecil sejak KTT kedua antara pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump di Vietnam pada awal 2019 lalu, gagal karena perselisihan mengenai sanksi yang dilakukan AS terhadap Korea Utara.

Baca Juga: Ahok Buat Gaduh Bongkar Bobrok Pertamina, Diksi 'Titipan' Tuai Sorotan dan Dianggap Rugikan BUMN

“Korea Utara dapat melakukan uji coba rudal balistik yang diluncurkan kapal selam, atau SLBM, untuk meningkatkan kemampuan serangan nuklirnya dan memberi tekanan pada Washington setelah pemilihan presiden AS pada awal November,” tutur Jung Changwook, Kepala Forum Studi Pertahanan Korea di Seoul.

Ada spekulasi bahwa Korea Utara akan menguji rudal semacam itu sebelum peringatan berdirinya Partai Buruh yang berkuasa pada 10 Oktober. Jung mengatakan itu mungkin, tetapi menekankan bahwa Korea Utara lebih bertujuan menekan AS daripada merayakan hari jadi negaranya.

Beberapa ahli mengatakan tidak mungkin Korea Utara akan melakukan uji senjata besar secepat itu karena negara itu bergulat dengan berbagai krisis, termasuk kerusakan topan, pandemi virus Corona yang menyebabkan penutupan perbatasannya dengan Tiongkok yang merupakan mitra dagang terbesarnya, dan kerasnya sanksi yang dipimpin AS.

Baca Juga: Kompetisi Sepakbola Liga 1 dan Liga 2 Siap Bergulir, Ketua BNPB: Kompetisi Harus Tanpa Penonton

Pakar asing mengatakan uji coba rudal yang diluncurkan di bawah air Korea Utara dilakukan dari kapal selam dengan tabung peluncuran tunggal, bukan kapal selam yang berfungsi baik.

Pada Juli 2019, media pemerintah Korea Utara mengatakan Kim memeriksa kapal selam yang baru dibangun yang menurut pengamat tampaknya merupakan model paling canggih milik negara tersebut dengan beberapa tabung peluncuran.

Jung mengatakan kemungkinan tes yang akan datang juga akan dilakukan dari kapal tongkang, bukan kapal selam yang baru, untuk tidak terlalu memprovokasi Amerika Serikat.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Korea Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x