Network
SABACIREBON - Setidaknya 820 nyawa melayang dan 672 orang menderita luka-luka akibat gempa Maroko pada Jumat 8 September 2023 pukul 23.00 waktu setempat.
Korban jiwa akibat gempa Maroko dengan kekuatan magnitudo 7 tersebut tersebar di berbagai daerah, mencakup provinsi Al Haouz dan Marrakesh, serta kota Ouarzazate, Azilal, Chichaoua, dan Taroudant.
Gempa ini merupakan guncangan terkuat yang pernah menghantam negara di Afrika Utara ini dalam satu abad terakhir, demikian kata Institut Geofisika Nasional Maroko.
Pada tahun 2004, lebih dari 600 nyawa yang melayang dan banyak orang lain yang mengalami luka ketika gempa dengan kekuatan magnitudo 6,3 mengguncang timur laut Maroko.
Baca Juga: Gempa Dangkal Berpusat di Darat Kedalaman 2 K M Guncang Kabupaten Bandung
Menurut survei dari Geological Survey Amerika Serikat (USGS), pusat gempa berlokasi 75 kilometer sebelah tenggara Marrakesh, dengan kedalaman mencapai 18,5 kilometer.
Sejumlah video yang tersebar di media sosial berhasil merekam momen sesaat setelah gempa, memperlihatkan warga berduyun-duyun menuju jalanan.
Kondisi yang sangat mengerikan dikabarkan terjadi di wilayah Marrakesh, di mana banyak bangunan dilaporkan roboh dan warga terperangkap di bawah reruntuhan.
Media lokal melaporkan bahwa beberapa bangunan, termasuk tembok merah yang terkenal yang mengelilingi kota tua Marrakesh dan yang memiliki status sebagai Warisan Dunia UNESCO, juga mengalami kerusakan.
Baca Juga: Digoyang Gempa, Warga Kota Padang Diminta Menjauhi Laut
Angkatan Bersenjata Kerajaan Maroko telah mengimbau warga untuk selalu waspada dan mengarahkan mereka ke wilayah yang aman agar terhindar dari gempa susulan.
Getaran gempa Maroko juga dirasakan di negara-negara tetangga, Aljazair dan Mauritania.
Pihak berwenang Maroko telah menggelar operasi pengiriman bantuan ke daerah-daerah yang terdampak gempa, demikian yang dilaporkan oleh kantor berita negara MAP.
"Tujuh truk yang memuat selimut, tempat tidur kemah, dan peralatan pencahayaan telah dipersiapkan di desa Al Arjat di utara kota Sale untuk didistribusikan kepada masyarakat di daerah-daerah yang terdampak," begitu pernyataan dari MAP. ***
