Kabar Duka dari Presiden Amerika Serikat, Adik Donald Trump Dikabarkan Meninggal Dunia

- 16 Agustus 2020, 11:51 WIB
Adik bungsu Presiden Amerika Serikat (AS) Robert Trump
Adik bungsu Presiden Amerika Serikat (AS) Robert Trump /

PR CIREBON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat ini tengah dirundung duka.

Pasalnya, adik laki-laki dari orang nomor satu di AS itu, Robert Trump meninggal dunia pada Sabtu malam, sehari setelah Trump mengunjunginya di rumah sakit New York.

"Dengan berat hati, saya mengumumkan bahwa saudara laki-laki saya Robert meninggal malam ini. Dia bukan hanya saudara laki-laki saya, dia adalah sahabat saya. Dia akan sangat dirindukan, tetapi kita akan bertemu lagi. Ingatannya akan terus hidup di hatiku selamanya. Robetr, aku menyayangimu. Beristirahatlah dalam damai," kata Trump dalam sebuah pernyataan, Minggu, 16 Agustus 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Baca Juga: Banyak Rumah Sakit Rujukan Kelebihan Kapasitas, IDI Sebut Covid-19 di Indonesia Sudah Lampu Merah

Robert Trump yang berusia 71 tahun, atau tiga tahun lebih muda dari Donald Trump yang kini berusia 74 tahun, adalah seorang eksekutif bisnis dan pengembang real estate.

Presiden Trump membesuk saudara lelakinya yang sakit pada Jumat di New York-Presbyterian atau Weill Cornell Medical Center sebelum pergi ke klub golfnya di Bedminster, New Jersey, untuk akhir pekan.

Presiden diharapkan menghadiri pemakaman, kata seorang ajudan.

Baca Juga: Beri Bantuan Sosial hingga Usaha, Pemerintah Jangkau Pemulung dengan Program Jaring Pengaman Sosial

Dia memiliki jadwal perjalanan yang sibuk dalam beberapa hari mendatang dengan rencana untuk mengunjungi empat negara bagian medan pertempuran sebagai bagian dari kampanye pemilihan ulangnya.

Belum diketahui penyebab kematian dari adik Trump. Namun, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa adiknya tengah mengalami kesulitan dengan penyakit yang tidak diungkapkan.

ABC News melaporkan bahwa Robert Trump dirawat di unit perawatan intensif di rumah sakit Mount Sinai di New York selama lebih dari seminggu pada bulan Juni.

Baca Juga: Menilik Sejarah sang Saka Merah Putih, Dijahit Ibu Fatmawati dan Bermakna Keberanian atas Kebenaran

Pada bulan yang sama, Robert Trump memenangkan perintah penahanan sementara terhadap keponakannya dan keponakan presiden, Mary Trump, untuk menghentikannya menerbitkan buku yang menceritakan semuanya yang menawarkan pandangan yang tidak menarik tentang presiden AS dan keluarganya.

Seorang hakim mahkamah agung negara bagian di Poughkeepsie, New York, kemudian menolak permintaan untuk menghentikan publikasi dan membatalkan perintah penahanan sementara.

Robert Trump mengatakan buku, "Too Much and Never Enough: How My Family Created the World’s Most Dangerous Man," akan melanggar perjanjian kerahasiaan yang terkait dengan harta ayahnya Fred Trump Sr, yang meninggal pada 1999.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah