Disebut Malapetaka Dahsyat, 2.750 Ton Amonium Nitrat Diduga Jadi Penyebab Ledakan Maut di Beirut

- 5 Agustus 2020, 10:31 WIB
Sebuah helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di pelabuhan ibu kota Lebanon, Beirut, 4 Agustus 2020.
Sebuah helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di pelabuhan ibu kota Lebanon, Beirut, 4 Agustus 2020. /STR/AFP

PR CIREBON - Kota Beirut baru saja diguncang ledakan dahstar pada Selasa, 4 Agustus 2020.

Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan sebanyak 2.750 ton amonium nitrat ditimbun selama enam tahun di gudang pelabuhan, lokasi terjadinya ledakan amat masif.

Aoun menyebut bahwa penimbunan zat kimia bersifat eksplosif tersebut 'tidak dapat diterima', karena dilakukan secara serampangan tanpa memperhatikan aspek keamanan.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Foto Habib Rizieq Bicara Berduaan Soal Kehamilan dengan Firza Husein

Amonium nitrat sendiri merupakan senyawa kimia yang biasa digunakan untuk pupuk dan menjadi campuran zat dalam konstruksi pertambangan.

Terkait hal tersebut, Aoun meminta kabinet pemerintahan menggelar rapat darurat terkait ledakan ini pada Rabu, serta mengatakan status darurat selama dua pekan harus segera diumumkan.

Sejauh ini, setidaknya 78 orang dilaporkan tewas akibat ledakan, sementara sekitar 4.000 orang lainnya mengalami luka-luka.

Baca Juga: Satu Warga Negara Indonesia Dikabarkan Menjadi Korban Ledakan Dahsyat di Beirut

Otoritas setempat menyebut kemungkinan korban meninggal dunia masih akan terus bertambah, seiring dengan proses evakuasi oleh petugas yang mencari korban di bawah reruntuhan bangunan.

“Apa yang kami saksikan di sini adalah sebuah malapetaka dahsyat. Korban bergelimpangan, kerusakan terjadi di mana-mana,” ujar kepala Palang Merah Lebanon, George Kettani, dalam wawancara dengan Mayadeen, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Perdana Menteri Hassan Diab menyatakan dalam pidatonya bahwa harus ada pertanggungjawaban terhadap ledakan maut di 'gudang yang berbahaya' ini.

Baca Juga: Sisi Lain Prabowo Subianto, dari Bawa Edhy Prabowo Jadi Ajudan hingga Setara Duduki Kursi Menteri

“Mereka yang bertanggung jawab akan membayar dengan harga setimpal,” kata Diab, yang menambahkan bahwa rincian terkait hal ini akan disampaikan kepada publik.

Beberapa jam usai ledakan, yang terjadi sekitar pukul 6 petang waktu setempat, api masih menyala di wilayah pelabuhan sehingga terlihat cahaya kemerahan menjelang malam.

Sebagian korban luka dibawa ke luar Beirut untuk perawatan, karena rumah sakit di kota itu telah penuh oleh sebagian korban lain. Ambulans dari kota-kota sekitar juga dikerahkan untuk membantu evakuasi.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah