Menurut ahli geofisika di Pusat Informasi Gempa Bumi Nasional AS, Don Blakeman, hal tersebut karena jenis ledakan permukaan, seperti ledakan di Beirut, tidak menghasilkan magnitudo sebesar gempa bumi.
Blakeman mengatakan sebagian besar energinya terserap ke udara dan bangunan yang berada di sekitarnya.
"Tidak cukup energi yang ditransmisikan ke dalam batuan di tanah," katanya.
Artinya, jika ledakan itu terjadi di bawah permukaan bumi, mungkin kekuatannya akan lebih tinggi dari yang terjadi kemarin, Selasa, 4 Agustus 2020.***