Rekaman ledakan yang diunggah di media sosial menunjukkan asap tebal dan tinggi nampak dari pelabuhan diikuti oleh ledakan besar, mengirimkan awan putih dan bola api ke langit.
Baca Juga: Presiden Jokowi Punya Cucu ke-4, Adik dari Sedah Mirah Lahir dengan Operasi Caesar
Mereka yang merekam kejadian dari bangunan tinggi 2 km (satu mil) dari pelabuhan terlempar ke belakang oleh goncangan.
Belum jelas apa yang menyebabkan kebakaran pada hari Selasa yang memicu ledakan itu.
Menteri Kesehatan Libanon mengatakan lebih dari 50 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 2.750 orang terluka. Palang Merah Lebanon mengatakan ratusan orang telah dibawa ke rumah sakit.
Baca Juga: MAKI Menduga Harun Masiku Sudah Mati, KPK Justru Sebut Sudah Kantongi Jejaknya Masih di Indonesia
Gubernur pelabuhan Beirut mengatakan kepada Sky News bahwa satu tim pemadam kebakaran, yang berjuang melawan kobaran api di awal terjadinya ledakan, telah 'menghilang' setelah ledakan.
Presiden Michel Aoun menyerukan pertemuan kabinet darurat pada hari Rabu dan mengatakan keadaan darurat dua minggu harus diumumkan.
Dia mengatakan "tidak dapat diterima" bahwa 2.750 ton amonium nitrat disimpan selama enam tahun tanpa langkah-langkah keamanan.
Perdana menteri meminta hari berkabung.***