Setelah kejadian itu menyebar di Twitter, polisi Jhabua Kotwali mulai mengetahui masalah tersebut dan mengeluarkan perintah penangkapan terhadap tujuh pria, termasuk suami sang wanita.
Menurut kantor polisi Jhabua Kotwali, wanita dan suaminya yang bekerja sebagai buruh migran di negara bagian Gujarat itu telah kembali ke desa mereka baru-baru ini.
Setelah mereka kembali, sang suami menuduh istrinya memiliki hubungan di luar nikah dengan seorang rekan kerjanya.
Baca Juga: Penangkapan Djoko Tjandra Kunci Bongkar Korupsi Lain, Pengamat: Mulai dari Djoktjan hingga ke BLBI
Selanjutnya, sang mertua dan tetangga lainnya di desa memutuskan untuk menghukumnya di depan umum.
Jurnalis senior dan analis politik Chandrabhan Singh Bhadoriya yang berbasis di Jhabua, mengatakan bahwa hukuman kejam seperti itu bukanlah hal baru di Jhabua, Alirajpur, dan distrik Dhar.
“Itu adalah kode hukuman kejam yang tidak tertulis di tiga distrik MP (Madhya Pradesh) yang didominasi oleh suku ini. Bahkan perwakilan publik tidak berani ikut campur atau mengutuk tindakan semacam itu di mana wanita yang dikhawatirkan akan menyakiti mereka secara elektoral," tambah wartawan itu.***