Greta Thunberg (20) menolak permintaan polisi untuk meninggalkan daerah itu, lapor surat kabar Jerman Bild.
Ketika dia datang hari Jumat dan Greta mengatakan, Jerman mempermalukan dirinya sendiri dengan memperluas tambang, lapor DW News.
Baca Juga: Taklukkan Vietnam, Thailand Juara Piala AFF 2022, Mengoleksi Juara Piala AFF Tujuh Kali
"Saya pikir sangat tidak masuk akal bahwa ini terjadi pada tahun 2023," kata Greta.
"Orang yang paling efektif sudah jelas, ilmunya jelas, bahwa kita perlu menyimpan karbon (batu bara) di tanah."
"Ketika pemerintah dan perusahaan bertindak seperti ini, secara aktif merusak lingkungan, membahayakan banyak orang, orang-orang maju."
"Ini hanya bagian dari gerakan iklim global dan kami berdiri bersama dalam solidaritas," ujar Greta, aktivis lingkungan.
Meskipun mendapat protes dari para pencinta lingkungan, desa tersebut tetap dibuka bagi perluasan tambang.
Ada beberapa demonstrasi di dekat lokasi dalam beberapa hari terakhir, dengan polisi terlihat bentrok dengan pengunjuk rasa.
Aktivis menduduki desa dalam upaya menghentikan perluasan, menggali terowongan dan membangun struktur dalam upaya menghambat kemajuan.