Muncul Strain Virus Flu Babi Tularkan Pada Manusia, Ahli Tiongkok: Tafsiran Berlebihan

- 6 Juli 2020, 18:17 WIB
Ilustrasi babi.
Ilustrasi babi. /Pixabay/Skeeze/

PR CIREBON - Kemunculan strain virus flu babi yang diklaim menular ke manusia, rupanya dibantah oleh Departemen Pertanian Tiongkok dan Urusan Pedesaan pada Sabtu, 4 Juli 2020.

Dalam detailnya, G4 yang disebut strain virus flu babi ini dikonfirmasikan bukan hal baru.

Lebih lanjut, pihaknya juga mengatakan virus itu tak akan menularkan ke manusia dan hewan hingga buat jatuh sakit dengan mudah.

Baca Juga: Efek Viral Foto Penindasan Hewan, Pemerintah India Resmi Larang Konsumsi Daging Anjing

Seperti yang diberitakan PR Tasikmalaya, penelitian terkait kemunculan strain virus flu babi itu dilakukan oleh tim ilmuwan Tiongkok dan terbit dalam jurnal AS Proceedings of National Academy of Sciences (PNAS).

Penelitian itu memeringatkan bahwa virus flu babi baru, bernama G4, telah menjadi lebih menular ke manusia dan bisa menjadi pandemi potensial.

Namun dalam bahasa lain, Kementerian Pertanian Tiongkok mengatakan bahwa studi tersebut telah ditafsirkan media dengan cara yang berlebihan dan tidak faktual.

Baca Juga: Tanggapi Kasus Denny Siregar, Politisi Gerindra: Buzzer Lukai Santri Harus Dibubarkan

Padahal dalam tafsiran analisis dari kementerian menyimpulkan bahwa pengambilan sampel dari penelitian yang diterbitkan terlalu kecil untuk menjadi representatif, sehingga artikel tersebut tidak memiliki cukup bukti untuk menunjukkan virus G4 telah menjadi strain dominan di antara babi.

Selain itu, kementerian juga menyoroti kesimpulan setelah mengadakan seminar tentang dampak virus G4 pada industri babi dan kesehatan masyarakat.

Saat itu, para peserta sepakat bahwa virus G4 bukanlah hal baru. Terlebih, tekanan semacam tersebut telah dipantau terus menerus oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan lembaga terkait di Tiongkok sejak 2011.

Baca Juga: Khawatirkan Kasus Denny Siregar Picu Tasik Membara Jilid 2, Saksi: Polda Jabar Prioritaskan Ini

Sedangkan, kesepakatan yang sama juga disuarakan para penulis studi yang diterbitkan itu, menyatakan bahwa virus G4 tidak secara efektif mereplikasi dalam tubuh manusia dan menyebabkan penyakit.

Sementara itu, pernyataan kementerian itu ditulis oleh Yang Hanchun, seorang ilmuwan penyakit virus babi di Universitas Pertanian Tiongkok yang juga melayani peran ahli dalam komite anti-epidemi kementerian.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x