Saat itu, para peserta sepakat bahwa virus G4 bukanlah hal baru. Terlebih, tekanan semacam tersebut telah dipantau terus menerus oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan lembaga terkait di Tiongkok sejak 2011.
Baca Juga: Khawatirkan Kasus Denny Siregar Picu Tasik Membara Jilid 2, Saksi: Polda Jabar Prioritaskan Ini
Sedangkan, kesepakatan yang sama juga disuarakan para penulis studi yang diterbitkan itu, menyatakan bahwa virus G4 tidak secara efektif mereplikasi dalam tubuh manusia dan menyebabkan penyakit.
Sementara itu, pernyataan kementerian itu ditulis oleh Yang Hanchun, seorang ilmuwan penyakit virus babi di Universitas Pertanian Tiongkok yang juga melayani peran ahli dalam komite anti-epidemi kementerian.***