Roberto Yanomami, kepala komunitas Surucucu, mengatakan pemerintah datang tanpa berkonsultasi dengan ketua adat.
"Kami khawatir orang asing datang ke sini dan menyebarkan Covid-19. Orang Yanomami dipanggil ke markas tentara tanpa diberi penjelasan apapun," kata dia lewat pesan yang direkam lewat video. Ada sejumlah ornamen yang digambar dengan cat hitam dari buah Pohon Genipapo di wajah Roberto.
Baca Juga: Menjadi Wilayah yang Disengketakan, Pentagon Kritik Latihan Militer Tiongkok di Laut Cina Selatan
Sementara itu, Menteri Pertahanan Brazil Fernando Azevedo, yang memimpin kunjungan itu, mengatakan wabah berhasil ditanggulangi karena hasil pemeriksaan di komunitas adat Yanomami menunjukkan hasil negatif.
Namun, Dewan Kesehatan Yanomami, CONDISI, menyangkal pernyataan itu. Ia mengatakan lebih dari 160 orang Yanomami positif Covid-19 dan lima di antaranya meninggal dunia. Masyarakat adat Yanomami beranggotakan sekitar 27.000 orang.
Baca Juga: Nekat Hadiri Pesta dan Mengaku Menyesalinya, Seorang Pria Meninggal Usai Terjangkit Virus Corona
Dewan kesehatan meminta kejaksaan untuk menyelidiki kunjungan itu dan memeriksa penyerahan chloroquine, obat anti-malaria kontroversial yang dinilai dapat menyembuhkan Covid-19.
Pihak kejaksaan mengatakan tentara tidak melindungi komunitas adat Yanomami dari risiko penularan Covid-19.
Setidaknya, ada lebih dari 20.000 penambang emas ilegal yang diperkirakan masuk ke daerah masyarakat adat Yanomami di Brasil.***