Lacak Virus Corona di Pedalaman Amazon, Militer Brasil Lindungi Suku Yanomami dari Ancaman Covid-19

- 1 Juli 2020, 15:11 WIB
ILUSTRASI suku asli Amerika. Sejumlah suku pedalaman Amazon terancam musnah akibat penyebaran virus corona COVID-19.*
ILUSTRASI suku asli Amerika. Sejumlah suku pedalaman Amazon terancam musnah akibat penyebaran virus corona COVID-19.* /pixabay

PR CIREBON - Militer Brasil mengantarkan pasokan alat pelindung dan obat-obatan kepada suku Yanomami, masyarakat adat Amazon yang terisolasi dan tinggal di perbatasan dengan Venezuela, serta melakukan tes pengujian Covid-19 terhadap beberapa anggotanya.

Hasil tes cepat menunjukkan tidak ada orang yang positif Covid-19, tetapi pandemi virus corona telah mengancam ratusan suku Amazon yang tidak memiliki imunitas terhadap penyakit eksternal dan gaya hidup komunalnya tidak memungkinkan untuk menerapkan jarak sosial.

"Tujuan utama dari operasi bersama oleh angkatan bersenjata adalah untuk melacak Covid-19 di desa-desa terdekat," ujar kapten angkatan laut medis Jarbas de Souza, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Baca Juga: Trump Jadi Penentu Nasib, Pengamat: Jika Dia Menang, Palestina Berada dalam Bahaya

Operasi untuk membantu suku Yanomami yang hidup dengan cadangan terbesar di Brasil bertujuan untuk melawan kritik bahwa pemerintah sayap kanan Presiden Jair Bolsonaro tidak melakukan cukup upaya untuk melindungi masyarakat adat dari penularan virus corona.

Pada Selasa, 30 Juni 2020, angkatan darat Brasil mengangkut pasokan masker, gel alkohol, celemek, sarung tangan, alat tes dan obat-obatan termasuk 13.500 pil klorokuin dari ibu kota negara bagian Roraima, Boa Vista, menggunakan helikopter jenis Blackhawk ke pos perbatasan militer jauh di dalam hutan hujan.

Baca Juga: Dari Zico hingga TREASURE, Berikut Daftar Comeback dan Debut Idol K-Pop Bulan Juli 2020

Orang Yanomami dan Yekuana yang gelisah, tanpa alas kaki dan memakai masker, mengantre untuk diuji atau diperiksa oleh dokter untuk mengidentifikasi masalah kesehatan lainnya di desa terdekat. Bayi-bayi menangis setelah jarinya ditusuk untuk dites cepat.

Elaine Maciel yang merupakan anggota dari kantor regional agensi urusan adat pemerintah Funai, mengungkapkan bahwa orang Yanomami dan Yekuana ketakutan.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x