Berniat Luaskan Jangkauan Kereta Cepat hingga Surabaya, Indonesia Justru Buat Bingung Jepang

- 1 Juli 2020, 16:17 WIB
Ilustrasi kereta cepat Jakarta-Bandung
Ilustrasi kereta cepat Jakarta-Bandung /dok

PR CIREBON - Usaha Indonesia untuk meningkatkan teknologi terus dilakukan, termasuk dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang dibuat bersama Tiongkok.

Meskipun saat ini, proyek kereta cepat itu sedang alami penundaan karena anggaran diubah alokasinya ke penanganan Covid-19, tetapi itu tidak membuat sejuta rencana terhenti.

Terbukti, Indonesia justru menginginkan jangkauan kereta cepat itu lebih luas lagi, tak hanya Bandung, tetapi hingga Surabaya.

Baca Juga: Bisa Capai 100 Ribu Kasus Tiap Hari, Peneliti AS: Virus Corona Buat Seluruh Negara dalam Bahaya

Secara jelas, hal ini disampaikan Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto pada 29 Mei 2020 lalu.

Saat itu, Airlangga menyampaikan usul Presiden Joko Widodo untuk memperluas proyek kereta api Jakarta-Bandung ke Surabaya agar lebih ekonomis dan meminta investor Jepang untuk bergabung dengan proyek Indonesia-Tiongkok itu.

Untuk itu, Indonesia menggandeng Jepang untuk ikut serta dalam kesepakatan proyek kereta cepat itu, berkolaborasi bersama Tiongkok juga.

Baca Juga: Trump Jadi Penentu Nasib, Pengamat: Jika Dia Menang, Palestina Berada dalam Bahaya

Namun rupanya, Jepang justru dibuat bingung oleh perubahan kebijakan Indonesia yang mendadak pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Lebih tepatnya, bingung dengan usul Jokowi tentang perpanjangan proyek yang benar-benar mengejutkan Jepang

"Biasanya, (Indonesia) seharusnya berbicara dengan kami terlebih dahulu," kata seorang pejabat pemerintah Jepang, dikutip dari situs Japan Today.

Hal itu merujuk pada proposal baru Jakarta untuk melibatkan bantuan Jepang dalam dalam perpanjangan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Baca Juga: Miliki 3 Episentrum Virus Corona, AS Kena Panic Buying dengan Borong Seluruh Pasokan Obat Remdesivir

Sedangkan, pakar perkeretaapian mengatakan akan sulit untuk mengintegrasikan kedua proyek menjadi satu karena lebar jalur berbeda.

Namun demikian, konsorsium Indonesia-Jepang telah memulai studi kelayakan proyek yang dijadwalkan selesai pada akhir 2020.

"Kami akan dengan tenang melanjutkan studi kelayakan untuk proyek ini," tegas seseorang yang terlibat dalam proyek kereta cepat tersebut.

Baca Juga: Kontroversial dan Menuai Kecaman, Berikut 5 Fakta Utama tentang UU Keamanan Nasional Hong Kong

Sementara itu, saat selesai nanti layanan kereta api Jakarta-Surabaya akan menggandakan kecepatan kereta saat ini menjadi 160 km per jam. Artinya, ini akan mengurangi waktu tempuh sekitar setengah hingga 5,5 jam.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x