Hal itu merujuk pada proposal baru Jakarta untuk melibatkan bantuan Jepang dalam dalam perpanjangan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Baca Juga: Miliki 3 Episentrum Virus Corona, AS Kena Panic Buying dengan Borong Seluruh Pasokan Obat Remdesivir
Sedangkan, pakar perkeretaapian mengatakan akan sulit untuk mengintegrasikan kedua proyek menjadi satu karena lebar jalur berbeda.
Namun demikian, konsorsium Indonesia-Jepang telah memulai studi kelayakan proyek yang dijadwalkan selesai pada akhir 2020.
"Kami akan dengan tenang melanjutkan studi kelayakan untuk proyek ini," tegas seseorang yang terlibat dalam proyek kereta cepat tersebut.
Baca Juga: Kontroversial dan Menuai Kecaman, Berikut 5 Fakta Utama tentang UU Keamanan Nasional Hong Kong
Sementara itu, saat selesai nanti layanan kereta api Jakarta-Surabaya akan menggandakan kecepatan kereta saat ini menjadi 160 km per jam. Artinya, ini akan mengurangi waktu tempuh sekitar setengah hingga 5,5 jam.***