Badai 'Gorilla' Terbesar Hantam AS hingga Sempat Gelapkan Langit Pagi

- 26 Juni 2020, 16:43 WIB
BADAI pasir membuat langit menjadi berwarna merah.*
BADAI pasir membuat langit menjadi berwarna merah.* /THE SUN/

PR CIREBON - Amerika Serikat (AS) masih bertarung dengan pandemi Covid-19 dengan total kasus tertinggi di dunia hingga mencapai 2.504.588 orang pada Jum'at, 26 Juni 2020.

Namun rupanya, pekerjaan rumah AS masih ada lagi saat badai besar kiriman dari Gurun Sahara datang melanda.

Melansir dari New York Post, badai berupa awan debu terbesar datang menghantam AS pada Kamis, 26 Juni 2020, sehingga kualitas udara mendadak menjadi buruk di wilayah Karibia.

Baca Juga: Profesor Inggris Ungkap Gejala Baru Corona, dari Telinga Tersumbat hingga Hilangkan Pendengaran

Bahkan, awan debu tebal terbesar itu cukup jelas terlihat menerjang pantai teluk Mississippi melalui pengambilan gambar menggunakan satelit.

Gambar satelit itu juga menampakkan badai itu sempat menggelapkan langit pagi hingga bergulir di barat laut.

Tak berhenti sampai situ, seorang pakar juga memprediksi badai akan menuju daerah Louisiana dan sebagian wilayah Texas.

Baca Juga: Bantu Selamatkan 94 Pengungsi Rohingya, Nelayan Aceh: Kami Sedih Wanita Hamil Terdampar di Lautan

Padahal, bila secara jarak terlihat jauh antara AS dengan Gurun Sahara di Afrika mencapai ribuan mil, tetapi rupanya badai sudah mulai bergerak melalui daerah Florida.

Menanggapi peristiwa langka itu, seorang spesialis kesehatan lingkungan di Universitas Puerto Rico, Pablo Méndez Lázaro menyatakan bahwa fenomena itu pernah terjadi pada 50 tahun silam.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x