Cek Fakta: Benarkah Indonesia akan Dilanda Badai Panas Equinox di Akhir Bulan Mei? Simak Faktanya

- 22 Mei 2020, 13:35 WIB
ILUSTRASI matahari.*
ILUSTRASI matahari.* /NASA/

PIKIRAN RAKYAT - Beredar informasi dalam media sosial yang menyebut bahwa akan terjadi badai panas Equinox di Indonesia. Terlebih, unggahan itu menyebutkan tanggal pasti terjadinya badai panas tersebut.

Dalam detailnya, narasi yang tersemat dalam unggahan itu mengklaim Badai Equinox akan melanda Indonesia selama lima hari.

Tepatnya, dimulai dari 17 Mei 2020 dengan suhu rata-rata akan mencapai 41 derajat celcius di seluruh penjuru Indonesia.

Baca Juga: Sempat Pingsan di Pasar Cik Puan Pekanbaru, Seorang Laki-laki Terduga Covid-19 Meninggal

Bahkan, disebutkan pula alasan datangnya badai itu karena matahari akan tepat melintasi garis Equator (khatulistiwa).

Untuk itu, masyarakat Indonesia diminta tetap tinggal di rumah karena jika berada dan beraktifitas diluar rumah tanpa sadar akan mudah terserang dehidrasi yang luar biasa.

Berikut ini narasi lengkap yang diklaim akan terjadi di Indonesia:

Baca Juga: Dikabarkan Balikan dengan Hyun Bin, Song Hye Kyo Kedapatan Kenakan Kalung Berinisial SH

"Mulai 5 hari ke depan sejak tgl 17/05/2020 suhu rata-rata di seluruh Indonesia akan mencapai 41 derajat celcius dikarenakan matahari akan tepat melintasi garis equator (khatulistiwa).

"Masyarakat di seluruh Indonesia diminta tetap tinggal di rumah karena jika berada dan beraktifitas di luar rumah tanpa sadar akan mudah terserang dehidrasi yang luar biasa."

Berdasarkan penelusuran PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Kominfo RI dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terdapat pernyataan langsung dari perwakilan BMKG yang membantah isu peringatan badai panas saat fenomena ekuinoks terjadi di Indonesia.

Baca Juga: Tak Ada Jadwal Manggung, Padi Reborn Bersyukur Tetap Bertahan Hadapi Pandemi Covid-19

Dalam penjelasannya, Plt Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Herizal menyatakan, suhu maksimum di wilayah Indonesia masih cukup normal berkisar antara 31-36 derajat Celsius sepanjang Mei 2020.

BMKG juga menyebut fenomena ekuinoks bukanlah fenomena badai panas atau gelombang panas yang kerap terjadi di daerah lintang menengah dan tinggi seperti di India, Jepang, Korea, Amerika, dan Eropa.

Baca Juga: Mutasi Covid-19 Begitu Cepat, Pakar: Targetnya Bukan Berantas tapi Tekan Jumlah Orang Terinfeksi

Selain itu, ia menjelaskan, fenomena gelombang panas adalah fenomena suhu udara lebih panas dari 5 derajat Celsius dari ambang batas suhu normal suatu wilayah.

Fenomena ini terjadi karena munculnya anomali sistem cuaca tekanan tinggi yang terjadi dalam beberapa hari atau pekan.

Sementara itu, fenomena ekuinoks merupakan salah satu fenomena astronomi yang terjadi saat posisi semu matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kominfo BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x