Network
SABACIREBON - Polisi Athena selesai menyelidiki kecelakaan langka yang menewaskan turis Inggris Jack Fenton (22).
Sebagaimana diberitaka, Jack Fenton secara tragis tewas oleh baling-baling helikopter di Athena setelah perjalanan dari Mykonos.
Seorang kepala polisi ungkap saat-saat menjelang Jack Fenton tewas dalam kecelakaan helikopter di Yunani.
Hasil penyelidikan seorang kepala polisi Yunani membenarkan kematian turis Inggris akibat terbentur baling-baling helikopter Bell 407.
Baca Juga: Beberapa Alasan Apriyani Tidak akan Tampil di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Tokyo 2022
Disebutkan polisi, tindakan pilot sesuai prosedur saat itu mencoba mati-matian mencegah turis itu mendekat beberapa detik sebelum dia meninggal.
Menurut kepala investigasi kecelakaan Athena Ioannis Kondylis semua peraturan yang ditetapkan oleh manual helikopter dipatuhi.
Akan tetapi tidak diketahui mengapa Jack kembali ke helikopter beberapa menit setelah turun.
Berbicara kepada media lokal, Kondylis mengatakan: "Dari kesaksian yang kami kumpulkan, tidak terlihat dari mana pun bahwa pemuda itu ingin mengambil foto selfie. Yang dilaporkan adalah bahwa pria berusia 22 tahun itu memegang ponsel dan mendekatkannya ke telinga, tetapi belum diklarifikasi apakah dia berbicara.”
Baca Juga: K-Band Korea yang Wajib Kamu Tahu, Miliki Pesona dan Legendaris
"Kami telah mengambil pernyataan dari pilot dan dua staf darat. Ini adalah kesaksian yang kemudian harus dirujuk silang," tambah Kondylis.
“Menurut mereka, tampaknya semua peraturan yang diatur dalam manual helikopter dipatuhi. Satu pegawai darat pergi ke pintu kiri, satu ke kanan, mereka turun dan mengantar mereka 20 meter ke gedung.
“Kemudian satu tinggal bersama mereka dan petugas darat lainnya kembali ke helikopter. Penumpang muda, yang tidak diketahui alasannya, kembali ke helikopter.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Ciayumajakuning Hari Ini Jumat 29 Juli 2022
"Kami tidak tahu mengapa dia kembali. Dia tidak mengatakan apa-apa kepada siapa pun. Menurut kesaksian, dia memegang ponsel yang dia pegang di telinganya, tanpa kami ketahui apakah dia sedang berbicara dengan seseorang."
"Ketika salah satu staf darat melihatnya berjalan menuju helikopter, dia berteriak keras dalam bahasa Inggris 'stop, stop, stop' tapi dia tidak mendengarkan.
“Suara staf darat juga terdengar oleh kapten yang berada di dalam helikopter dan memakai headphone. Jadi mereka berteriak keras.
Baca Juga: Besok Persib Lawan Madura United, Tiket Hanya Dijual Secara Online, Berikut Harga dan Cara Membelinya
“Pemuda itu, menurut keterangan telah keluar melalui pintu kanan dan tidak kembali ke tempat duduknya. Dia pergi ke bawah bagian ekor helikopter dan berakhir di sisi kiri di mana dia ditabrak oleh rotor, yang pada kecepatan putarannya tidak terlihat.”
Ibu Jack, Victoria, yag merasa terpukul sebelumnya mengatakan putranya, dari Kent, telah keluar dari helikopter dengan selamat setelah mendarat. Tetapi pergi ke belakangnya dan tewas seketika oleh baling-baling belakang.
Setelah kematiannya, James Thomas, kepala sekolah Sutton Valence School, mengatakan: "Sekolah kami sangat sedih mendengar berita tragis tentang Jack pagi ini.
"Dia adalah anggota komunitas yang sangat populer, dan kami telah mengirimkan belasungkawa kami kepada keluarga.
"Pikiran dan doa kami bersama semua orang yang terkena dampak insiden itu."
Setelah kematiannya, juru bicara Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan mengatakan: "Kami mendukung keluarga seorang pria Inggris yang telah meninggal di Yunani dan berhubungan dengan pihak berwenang setempat."
Sementara itu, sebuah pernyataan dari pimpinan perusahaan Mr Fenton, ayah korban, agen media sosial Ball Street Network di London, kepada BBC menambahkan: "Tim kami terkejut mengetahui tentang berita tragis ini.
"Cinta dan pikiran kami bersama keluarga dan teman Jack."***
