Presiden Bank Dunia, Ingatkan akan Resesi Global

- 26 Mei 2022, 11:30 WIB
Rakyat Sri lanka demo, karena negara mulai kesulitan menyediakan bahan bakar, pupuk dan pangan. Negara ini kesulitan memperoleh dolar. Sri lanka salah satu negara yang mulai terdampak akan situasi ekonomi global./pikiran-rakyat.com
Rakyat Sri lanka demo, karena negara mulai kesulitan menyediakan bahan bakar, pupuk dan pangan. Negara ini kesulitan memperoleh dolar. Sri lanka salah satu negara yang mulai terdampak akan situasi ekonomi global./pikiran-rakyat.com /

"Ketika kita melihat PDB global ... sulit sekarang untuk melihat bagaimana kita menghindari resesi," kata Malpass. Dia tidak memberikan ramalan khusus.

Dia mengatakan ekonomi Ukraina dan Rusia sama-sama diperkirakan mengalami kontraksi yang signifikan, sementara Eropa, China dan Amerika Serikat mengalami pertumbuhan yang lebih lambat.

Baca Juga: Tiket Indonesia Open 2022 Sudah Bisa Dibeli, dari Rp 90.000- Rp 1.5 Juta

Negara-negara berkembang semakin terpukul karena kekurangan pupuk dan stok makanan serta pasokan energi, katanya.

"Gagasan harga energi dua kali lipat sudah cukup untuk memicu resesi dengan sendirinya," kata dia.

Di China, dia mengatakan perlambatan pertumbuhan yang relatif tajam didasarkan pada pandemi COVID-19, inflasi, dan krisis real estat yang sudah ada sebelumnya yang dihadapi negara itu.

Baca Juga: Mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin Dituntut 20 Tahun Penjara

Bank Dunia bulan lalu telah memangkas perkiraan pertumbuhan globalnya untuk tahun 2022 hampir sebesar persentase poin penuh, menjadi 3,2 persen dari 4,1 persen, karena dampak dari invasi Rusia ke Ukraina.

Malpass tidak memberikan rincian tentang kapan resesi global bisa dimulai.***

Halaman:

Editor: Aria Zetra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah