SABACIREBON-Krisis ekonomi global semakin parah. Dua penyebab utama saat ini, adalah pandemi Covid 19 dan perang Rusia-Ukraina.
Pandemi Covid 19 yang telah menguras habis devisa berbagai negara telah terlihat tanda-tanda melandai, kendati Cina menetapkan kebijakan Zerro kasus sehingga tetap membutuhkan devisa untuk membasmi penyakit ini.
Negara lain, seperti Korea Utara baru melaporkan mewabahnya kejadian penyakit ini dalam beberapa hari belakangan ini. Tapi belum diketahui, strain virus apa dari Covid 19 ini yang menyerang Korea Utara. Jika yang menyerang adalah strain Delta tentu perlu butuh rehabilitasi yang lebih banyak ketimbang strain Omicron.
Baca Juga: Mateo Kovacic bakal Absen di Laga Piala FA 2022, Korban Tekling Keras Dan James
Penyebab lain dari krisis ekonomi global adalah perang Rusia-Ukraina. Sanksi yang diberikan Amerika dan sekutunya telah menyebabkan kenaikkan harga berbagai komoditas tambang secara gila-gilan. Komoditas itu, batubara, nikel, emas, timah, minyak dan gas serta komoditas pertanian seperti minyak sawit, bungkil kedele dan gandum.
Tekanan berat
Sementara itu Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Kamis (12/5/2022) bahwa Barat telah memicu krisis ekonomi global dan gelombang inflasi yang menghancurkan dengan menjatuhkan sanksi paling berat dalam sejarah kepada Rusia baru-baru ini atas konflik di Ukraina.
Baca Juga: Masih Butuh Waktu Lama untuk Menemukan agen Penyebab Hepatitis Akut Misterius