"Di AS ini tentang kebebasan. Anda tidak bisa mengatakan kepada saya untuk tidak keluar rumah. Itu adalah kebebasan saya. Anda tidak dapat menghentikan saya karena itu kebebasan saya," ucapnya.
Baca Juga: Bermaksud Cari Jejak Firaun di Tepi Sungai Nil, Arkeolog Justru Temukan Makam Ratu Terakhir Mesir
Sebaliknya, Mahathir Mohamad memuji tanggapan dari Partai Komunis Tiongkok, meski banyak yang melaporkan Pemerintah Tiongkok sudah melakukan manipulasi data terkait jumlah kasus positif, korban sembuh, atau korban tewas.
Dalam contohnya, korban tewas yang dilaporkan dia Wuhan telah mengklaim bahwa korban tewas hanya mencapai 2.579 orang, tetapi faktanya justru mencapai 47.000 orang.***