Penduduk Shanghai Diangkut Paksa Sejauh Ratusan Kilometer Dikarantina

- 3 Mei 2022, 10:28 WIB
Polisi dan anggota keamanan dengan pakaian pelindung berdiri di luar toko makanan yang ditutup setelah wabah Covid 19 di Shanghai, China pada 29 Maret 2022.
Polisi dan anggota keamanan dengan pakaian pelindung berdiri di luar toko makanan yang ditutup setelah wabah Covid 19 di Shanghai, China pada 29 Maret 2022. /Aly Song/

Lucy menambahkan,  dia tidak tahu kapan dia bisa pulang.

AFP berbicara dengan penduduk Shanghai lainnya yang mengatakan orang sehat dan negatif virus di beberapa kompleks perumahan dikirim ke provinsi lain untuk dikarantina.

Baca Juga: Menyedihkan! Bandara Kertajati Terbengkalai Peruntukannya. Biaya Perawatan Rp.6 Miliar tiap Bulan.

Seseorang mengatakan, tetangganya telah memprotes dan menolak untuk bergabung.

Seorang lainnya dari Distrik Jing'an Kota , mengatakan, kepada AFP bahwa dia dibawa bersama dengan lusinan orang dari kompleks tempat tinggalnya. Mereka dIikirim ke pusat karantina satu kamar di Anhui pada suatu malam.

"Kami semua menerima telepon dari komite lingkungan yang mengatakan, karena terlalu banyak yang  positif di kompleks kami, yang negatif pun perlu dipindahkan ke hotel untuk diisolasi," kata penduduk itu kepada AFP, yang lebih memilih untuk tidak disebutkan namanya.

Mereka  mengungkapkan merasa khawatir melihat akomodasinya,  sehingga timbul rasa kehilangan kepercayaan pada pemerintah Shanghai.

Baca Juga: Pernyataan Menlu Rusia Sergey Lavrov tentang Hitler, Bikin Berang Menlu Israel

Shanghai pada Senin 2 Mei 2022 dengan melakukan pembatasan kasus virus baru turun menjadi sekitar 7.000, dengan 32 orang meninggal.

Otoritas kota telah memberlakukan sistem tiga tingkat "kebebasan".  Meskipun demikian penegakan aturan lokal yang ketat tampaknya masih membatasi mayoritas penduduk untuk tinggal di dalam kompleks atau lingkungan.

Halaman:

Editor: Asep S. Bakrie

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah