Penduduk Shanghai Diangkut Paksa Sejauh Ratusan Kilometer Dikarantina

- 3 Mei 2022, 10:28 WIB
Polisi dan anggota keamanan dengan pakaian pelindung berdiri di luar toko makanan yang ditutup setelah wabah Covid 19 di Shanghai, China pada 29 Maret 2022.
Polisi dan anggota keamanan dengan pakaian pelindung berdiri di luar toko makanan yang ditutup setelah wabah Covid 19 di Shanghai, China pada 29 Maret 2022. /Aly Song/

Kebijakan China tanpa henti mengejar angka nol Covid telah membuat banyak penduduk Shanghai kesal di bawah pembatasan yang ketat.

Pejabat di pusat yang mengurusi ekonomi tengah berada di bawah tekanan lebih besar daripada di tempat lain, demi  mencapai nol Covid tanpa ada penularan lagi.  Hal itu disampaikan Yanzhong Huang, pejabat senior Council on Foreign Relations yang berbasis di New York.

Baca Juga: Harga Daging Kambing Alami Lonjakan, Begini Kata Pengelola Pasar

Dampak pembatasan yang berlarut-larut di Shanghai, pusat keuangan China memperlambat perdagangan daging yang biasanya booming di negara itu. 

Dengan langkah-langkah ketat Covid 19 menyebabkan kemacetan logistik di seluruh industri makanan sebagai tanda gangguan yang meluas pada bisnis.

Terjadi kesulitan mengantarkan makanan di dalam dan sekitar Shanghai kepada penduduknya yang sedang diisolasi di rumah selama sebulan penuh.

Masalah serupa di banyak kota China lainnya karena Beijing tetap mempertahankan strategi nol Covid yang kontroversial meskipun ada peningkatan risiko terhadap ekonominya.***

Halaman:

Editor: Asep S. Bakrie

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah