Network
PR CIREBON - Aktor laga Hollywood, Dwayne Johnson mulai merasa tertarik akan gelombang demonstrasi yang melanda Amerika Serikat (AS).
Bahkan, ketertarikannya tertuju pada Presiden AS Donald Trump yang terus mengambil sejumlah langkah untuk menangani kasus kematian warga kulit hitam AS, George Floyd.
Dalam detailnya, Johnson menyoroti ancaman Trump yang akan mengerahkan kekuatan militer. Menurut Johnson, bukan masalah bila kekuatan milite itu tertuju pada para penjarah, bukan para pengunjuk rasa.
Baca Juga: Tak Terima Soal Komentarnya yang Menyudutkan, Ratusan Kuwu Desak Aan Setiawan Mundur dari DPRD
“Ada kekuatan militer yang telah dikerahkan pada rakyat kita sendiri. Tidak masalah jika menindak penjarah atau penjahat, tetapi tidak untuk pengunjuk rasa,” papar Johnson dalam keterangan akun instagramnya, @therock.
Selain itu, Dwayne Johnson menegaskan bahwa nyawa semua orang adalah penting dan tidak boleh membeda-bedakan warna kulit.
“Tentu saja semua nyawa penting, semua kehidupan penting. Karena kita sebagai orang Amerika percaya pada inklusivitas, kita percaya pada penerimaan, kita percaya pada hak asasi manusia, kita percaya pada kesetaraan untuk semua. Itulah yang kami yakini," ujar Johnson dalam video yang diunggahnya tersebut.
Baca Juga: BTS Ikut Rayakan Wisuda Virtual 'Dear Class of 2020', Ungkapkan Kisah dan Kenangan Masa Kelulusan
Namun rupanya, aktor yang juga pernah dikenal sebagai pegulat profesional tersebut menilai langkah Trump masih palsu karena belum terlihat bukti nyatanya. Apalagi, Johnson menuduh Trump terus menyembunyikan diri karena keberadaannya tak diketahui dan tak juga terlihat menemui para demonstran.
“Kamu dimana? Di mana pemimpin kita? Di mana pemimpin kita saat ini?,” tulis Johnson bernada satire.
