Kurangnya Jarak Sosial, Demo anti-Rasisme di Amsterdam Tuai Kritikan

- 2 Juni 2020, 17:10 WIB
Orang-orang mengambil bagian dalam protes menentang kematian di tahanan polisi George Floyd di Minneapolis, ketika penyebaran COVID-19 berlanjut, di Amsterdam, Belanda pada 1 Juni 2020.*
Orang-orang mengambil bagian dalam protes menentang kematian di tahanan polisi George Floyd di Minneapolis, ketika penyebaran COVID-19 berlanjut, di Amsterdam, Belanda pada 1 Juni 2020.* //Eva Plevier/REUTERS

"Ini persis apa yang tidak kita inginkan. Kamu tidak perlu menjadi ahli virus untuk mencapai kesimpulan ini. Ada alasan kita telah berbicara tentang jarak sosial selama berbulan-bulan. Ini bisa berpotensi menjadi peristiwa yang disebut penyebaran super," ujar Menno de Jong, seorang ahli virus di rumah sakit UMC Amsterdam dan anggota tim krisis coronavirus nasional Belanda, kepada surat kabar Parool.

Klaas Dijkhof, anggota parlemen untuk partai VVD Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, mengatakan di Twitter dia "Tidak hanya marah, tetapi khawatir dengan gambar-gambar dari Amsterdam"

Baca Juga: Kosong Selama Dua Bulan akibat Pandemi, Kamar Kost Mahasiswi di Bandung Berubah Jadi Sarang Jamur

Dia meminta para demonstran untuk secara sukarela mengunci diri selama dua minggu untuk berjaga-jaga jika terinfeksi virus corona jenis baru yang menyebabkan Covid-19.

Rekaman video seorang polisi kulit putih di Minneapolis berlutut di leher Floyd (46) selama hampir sembilan menit sebelum dia meninggal, telah menyebabkan protes global.***

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x