Virus Corona Diduga Picu Munculnya Sindrom Penyakit Langka, Balita di AS Jadi Korban Pertama

- 9 Mei 2020, 15:25 WIB
ILUSTRASI anak-anak.*
ILUSTRASI anak-anak.* /Pixabay/

Sindrom ini memilki berbagai gejala dengan syok toksik dan penyakit Kawasaki. Seperti demam, ruam kulit, pembengkakan kelenjar, dan dalam kasus yang parah, peradangan pembuluh darah jantung.

Baca Juga: Dokter Rumah Sakit Tiongkok Temukan Fakta Baru Soal Covid-19 Bisa Menular Lewat Hubungan Seks

Para ilmuwan masih berusaha untuk menentukan apakah sindrom tersebut dikaitkan dengan virus corona atau tidak, karena tak semua anak yang memiliki penyakit tersebut dinyatakan positif terkena corona.

Mr Cuomo mengatakan, departemen kesehatan New York, pada Rabu, 8 Maret 2020 mengeluarkan penasehat untuk penyedia jasa layanan kesehatan tentang apa yang disebut sindrom inflamasi multi-sistem pediatrik.

Dilanjutkan, meninjau 73 kasus dengan anak-anak yang menunjukkan gejala serupa di seluruh negara bagian.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Pertamina Jual BBM ke Industri dengan Harga Lebih Murah? Ini Faktanya

"Walaupun jarang, kami melihat beberapa kasus di mana anak-anak yang terkena virus Corona dapat menjadi sakit dengan gejala yang mirip dengan penyakit Kawasaki atau sindrom mirip syok beracun," ujar Departemen Kesehata AS.

Sindrom yang muncul ini, dapat terjadi berhari-hari hingga berminggu-minggu setelah penyakit Covid-19 menginfeksi.

Hal ini menunjukan bahwa virus corona yang sama baru menginfeksi dan memanas di inang manusia.

Baca Juga: Bahas Penjahat Marvel Lewat SHIELD, Disney Angkat Cerita Nick Fury Lewat Animasi 'Fury Files'

Halaman:

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Telegraph


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah