Dokter di Amerika Serikat Temukan Sesuatu yang Aneh pada Darah Pasien Covid-19

- 23 April 2020, 11:30 WIB
J Mocco, MD, Direktur Pusat Serebrovaskular Mount Sinai, David Reich, MD dan Presiden dan COO Rumah Sakit Mount Sinai, dan Hooman Poor, MD, seorang dokter ICU berpose bersama di luar rumah sakit di Manhattan, selama wabah penyakit coronavirus (COVID-19) di New York City, New York, AS, 17 April 2020.
J Mocco, MD, Direktur Pusat Serebrovaskular Mount Sinai, David Reich, MD dan Presiden dan COO Rumah Sakit Mount Sinai, dan Hooman Poor, MD, seorang dokter ICU berpose bersama di luar rumah sakit di Manhattan, selama wabah penyakit coronavirus (COVID-19) di New York City, New York, AS, 17 April 2020. /REUTERS / Jeenah Moon

PIKIRAN RAKYAT - Ketika virus corona menyebar di New York City pada akhir Maret 2020 lalu, dokter di di Rumah Sakit Mount Sinai memperhatikan sesuatu yang aneh terjadi pada darah pasien.

Tanda-tanda penebalan darah dan pembekuan terdeteksi di berbagai organ tubuh oleh beberapa dokter dari berbagai spesialisasi.

Sehingga, kondisi ini akan menjadi salah satu efek yang cukup mengkhawatirkan ketika virus corona merusak tubuh, seperti yang disadari oleh para ilmuwan dan dokter di berbagai negara dunia.

Baca Juga: Sempat Ditentang Keras, Lebanon Legalkan Tanam Ganja Demi Selamatkan Warga saat Corona

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Reuters, alhi nefrologi di Gunung Sinai, melihat kateter dialisis ginjal tersumbat dengan gumpalan.

Bahkan, pulmonolog yang memantau pasien Covid-19 dengan ventilator mekanik dapat melihat bahwa sebagian paru-paru tidak memiliki darah.

Ahli bedah saraf dihadapkan pada peningkatan risiko stroke yang dialami pasien akibat dari pembekuan darah, sehingga usia korban akan cenderung lebih cepat meninggal dunia, setelah dinyatakan positif Covid-19.

Baca Juga: Putus Rantai Covid-19, Bupati Cirebon Minta Rutinitas Ibadah Ramadhan Dilakukan di Rumah

"Sangat mengejutkan betapa penyakit ini menyebabkan pembekuan terbentuk," ujar Dr. J Mocco, seorang ahli bedah saraf Gunung Sinai.

Lebih lanjut, ia juga menggambarkan beberapa dokter banyak membuka tabir rahasia dibalik virus corona, penyakit yang hanya disebabkan oleh virus ini.

Bahkan dikatakan lebih dari penyakit paru-paru, bahkan dalam beberapa kasus, stroke adalah gejala pertaman pasien Covid-19.

Baca Juga: Keluarkan Surat Edaran Terkait Bulan Ramadhan, Wali Kota: Kami Sayang Masyarakat Cirebon

Bermula, ketika rekan-rekan dari berbagai spesialisasi mengumpulkan pengamatan mereka, mereka mengembangkan protokol pengobatan baru.

Pasien sekarang menerima dosis tinggi obat pengencer darah bahkan sebelum ada bukti pembekuan. Guna mencegah penyakit stroke menimpa penderita.

"Mungkin, mungkin saja, jika Anda mencegah pembekuan, Anda dapat membuat penyakitnya tidak terlalu parah," ujar Dr. David Reich, pimpinan rumah sakit.

Baca Juga: Update Corona Kamis, 23 April 2020: Jelang Ramadhan, Kasus di Negara Muslim Malah Melonjak

Protokol baru tidak akan digunakan pada pasien berisiko tinggi tertentu, karena pengencer darah dapat menyebabkan perdarahan di otak dan organ lainnya.

Sementara itu, dalam tiga minggu mulai pertengahan Maret, Mocco melihat 32 pasien stroke dengan penyumbatan darah besar di otak, dua kali lipat dari jumlah biasanya untuk periode itu.

Lima di antaranya berusia sangat muda, di bawah 49 tahun, tanpa faktor risiko stroke yang jelas, bahkan yang termuda baru berusia 31 tahun. Lebih lanjut, Mocco menyebut setidaknya setengah dari 32 pasien akan dites positif Covid-19.

Baca Juga: Satu Tenaga Medis Positif Terpapar Covid-19, Wali Kota Minta Pasien Jujur Saat Dirawat

Kemudian, Dr. Hooman Poor, spesialis paru-paru dari Gunung Sinai, mendapati dirinya bekerja lembur, dengan 14 pasien menggunakan ventilator. Namun pembacaan ventilator bukan yang ia harapkan.

Paru-paru tidak tampak kaku, seperti yang biasa terjadi pada pneumonia. Sebagai gantinya, sepertinya darah tidak beredar bebas melalui paru-paru untuk diangin-anginkan dengan setiap napas.

Buruk bertemu dengan seorang dokter ginjal malam itu, yang mengatakan bahwa kateter dialisis sering tersumbat oleh gumpalan.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Cirebon, 23 April 2020: Palimanan dan Kesambi akan Diguyur Hujan Lokal

"Dan aku berkata, lucu sekali kamu menyebutkan itu karena aku merasa semua pasien ini memiliki bekuan darah di paru-paru mereka," ujar Poor.

Reich, presiden rumah sakit, memberi tahu Poor tentang lonjakan stroke yang dilihat oleh Mocco dan mengatakan kedua dokter itu harus bekerja sama, memulai diskusi dan pertemuan dengan kepala departemen rumah sakit.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x