Tuduhan Serang dan Sebut Bill Gates Gunakan Corona untuk Mengambil Alih Populasi Global

- 19 April 2020, 11:43 WIB
BILL Gates.*
BILL Gates.* /Instagram @thisisbillgates/

PIKIRAN RAKYAT - Bill Gates, Co-Founder Microsoft kini dituduh bahwa dirinya menggunakan virus corona untuk mengambil keuntungan dari virus tersebut.

Dalam pidatonya di tahun 2015, Bill Gates memperingatkan bahwa risiko terbesar bagi umat manusia bukan perang nuklir tetapi infeksi virus yang dapat mengancam kehidupan di dunia.

Pidato itu justru kini mulai menyebar kembali di Youtube, namun bukan melalui Gates sendiri.

Baca Juga: Presiden Brasil Tuai Kecaman Usai Pecat Menteri, Warga Rio de Janeiro: Bolsonaro Pembunuh!

Anti-vaksinator, Anggota Kelompok Konspirasi QAnon menggunakan video tersebut sebagai bukti bahwa salah satu pria terkaya d dunia itu berencana untuk menggunakan pandemi wujud merebut kendali kesehatan global.

Dalam unggahan di media sosial, Gates digambarkan sebagai pencipta dari Covid-19 yang menjadi sosok di balik virus corona untuk memusnahkan atau mengawasi populasi global.

Klaim tersebut justru mendapatkan perhatian dari para pakar konservatif seperti Laura Ingraham dan anti-vaksinator seperti Robert F Kennedy karena sebelumnya Gates pernah muncul dan memiliki kontra dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Apalagi baru-baru ini, Gates telah mengkritik kinerja Trump dengan keputusannya menghentikan dana untuk WHO dalam penanganan Covid-19.

Baca Juga: Presiden Brasil Tuai Kecaman Usai Pecat Menteri, Warga Rio de Janeiro: Bolsonaro Pembunuh!

Sebuah perusahaan analis media, Zignal Labs mengatakan bahwa informasi kebohongan Gates ini jusrtu yang paling banyak dicari dari berita hoaks tentang virus corona lainnya.

"Bill Gates dengan mudah diubah menjadi meme dan figur yang berhubungan dengan kesehatan karena ia sangat terkenal," ujar Asisten Profesor di Universitas Syracuse, Whitney Philips seperti yang diberitakan dalam situs New York Times. 

Terutama sejak Gates mempertajam komentarnya tentang penanganan virus corona oleh Gedung Putih beberapa pekan terakhir.

direktur eksekutif First Draft, sebuah organisasi yang memerangi disinformasi online, Claire Wardle mengatakan bahwa kabar tentang Gates ini secara khusus dapat merusak pikiran orang-orang terkait vaksin virus corona yang akan datang suatu saat nanti.

Baca Juga: Tes Antibodi akan Mulai Diluncurkan Mei 2020, Wujud Inggris Tangani Covid-19 di Dunia

Pasalnya Gates telah mendirikan yayasan, yakni Gates Foundation yang merupakan salah satu organisasi amal swasta terbesar di dunia yang telah bekerja mendistribusikan vaksin di negara-negara berkembang.

Justru dengan hal ini, memicu tuduhan yang tidak mendasar bahwa Gates telah menyakiti orang miskin di dunia dengan obat-obatan yang tidak perlu dan berbahaya untuk mencoba menekan populasi global.

Pada bulan Januari, ketika virus corona mulai menyebar, Gates Foundation berkomitmen untuk menyumbangkan $ 10 juta atau Rp 167 miliar untuk membantu pekerja medis di Tiongkok dan Afrika.

Pada bulan Februari, Gates menyerukan peringatan bahwa Covid-19 bisa menjadi sebuah patogen du dunia. Ia pun mengatakan bahwa yayasannya akan mendanai pabrik untuk tujuh vaksin potensial yang paling menjajikan.

Baca Juga: Daging Anjing dan Kucing Marak Dijual di Vietnam Usai Disebut Bisa Obati Wabah Covid-19

Pada hari Rabu. 15 April 2020 Gates mengatakan bahwa akan menyumbangkan $ 250 juta atau Rp 3,8 triliun untuk melawan Covid-19 di dunia.

Pada April 2020, konspirasi Gates ini mulai memuncak dengan diperkuat oleh ungkapan Mantan Senator Amerika Serikat Robert F. Kennedy yang menentang vaksin dari Gates karena hal itu ia sebut sebagai sebuah keuntungan yang hanya akan Gates dapatkan.

Kennedy bahkan mengunggah foto Gates dalam versi kartun yang tengah tersenyum dengan jarum suntik dan menuliskan caption "Tubuh anda, pilihan saya."

"Sangat menyedihkan bahwa ada orang yang menyebarkan informasi yang salah ketika kita seharusnya mencari cara untuk berkolaborasi dan menyelamatkan hidup (akibat pandemi Covid-19),” ujar kepala eksekutif Bill & Melinda Gates Foundation, Mark Suzman sebagai tanggapan dari kabar yang beredar saat ini.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah