Sementara itu, lebih dari 40 negara telah memberlakukan perintah untuk dirumah saja dan sekitar 95 persen penduduk AS saat ini mematuhi kebijakan lockdown tersebut.
Menanggapi cuitan Trump itu, Gubernur Michigan Gretchen Whitmer mengatakan kepada para wartawan, bahwa dirinya berharap cuitan Trump 'tidak mendorong lebih banyak aksi protes'.
Baca Juga: Stres Rawat Pasien hingga Beruban, Perawat Tiongkok Pulang-pulang Tak Dikenali Anaknya
Dilansir Fox News, tentang protes yang menandai pernyataan berlawanan dari Trump terkait kebijakan lockdown, sebelumnya ia mengatakan akan tunduk kepada gubernur negara bagian tentang kapan dan seberapa cepat untuk perintah penghapusan karantina wilayah.
Tanggapan Twitter lain, datang dari Gubernur Washington Jay Inslee, seorang pejabat dari partai demokrat, menuduh presiden telah mendorong tindakan ilegal dan berbahaya.
"Dia membuat jutaan orang dalam bahaya tertular Covid-19. Kata-kata kasar dan seruannya untuk orang-orang untuk "membebaskan" negara-negara juga bisa mengarah pada kekerasan. Kita pernah melihatnya sebelumnya," tulis Inslee dalam akun Twitter @GovInslee.
The president’s statements this morning encourage illegal and dangerous acts. He is putting millions of people in danger of contracting COVID-19.
His unhinged rantings and calls for people to “liberate” states could also lead to violence. We’ve seen it before. 1/7— Governor Jay Inslee (@GovInslee) April 17, 2020
Baca Juga: Terbiasa Jelajahi Dunia dengan Mobil, Pelancong Belgia Terkurung karena Corona
Tak hanya itu, Inslee juga menambahkan presiden tengah mendorong pemberontakan domestik sembari menyebarkan kebohongan, meskipun pemerintahannya sendiri menyebutkan bahwa virus itu nyata dan mematikan.
"Presiden sedang mengobarkan pemberontakan domestik dan menyebarkan kebohongan meskipun pemerintahannya sendiri mengatakan virus itu nyata, itu mematikan dan kami masih harus menempuh jalan panjang sebelum pembatasan dapat dicabut," tambah Inslee.***