Serang 1,9 Juta Jiwa, WHO Sebut Pandemi Virus Corona 10 Kali Lebih Mematikan dari Flu Babi

- 14 April 2020, 17:15 WIB
VIRUS corona.*
VIRUS corona.* /pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang betanggung jawab penuh atas wabah virus corona di dunia mengatakan, virus bernama SARS-CoV-2 ini, 10 kali lebih mematikan dari pandemi flu babi yang melanda dunia tahun 2009.

Meskipun demikian, WHO hingga kini terus berusaha mencari vaksin untuk virus corona dengan bekerja sama dengan ilmuwan Amerika Serikat dan Jerman.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari kantor berita AFP, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, WHO terus mengkaji virus corona yang di klaim 10 kali lebih mematikan dibanding virus flu babi itu.

Baca Juga: Mitos atau Fakta: Perempuan Bermata Minus Tidak Bisa Melahirkan Secara Normal

"Kita tahu bahwa Covid-19 menyebar dengan cepat dan kita tahu itu mematikan, 10 kali lebih mematikan daripada pandemi flu 2009," tegas Tedros.

Sementara itu, WHO mengungkap, per Selasa, 14 Maret 2020 ini, tercatat sebanyak 119.718 orang telah meninggal dunia dari jumlah terinfeksi sebanyak lebih dari 1,9 juta yang menginfeksi 210 negara di dunia.

Sedangkan virus flu babi atau H1N1, dilaporkan telah meregang nyawa sebanyak 18.500 orang di dunia, dengan Meksiko sebagai negara pertama kali ditemukan virus flu babi tersebut dan menyebar hingga Amerika Serikat pada Maret 2009 lalu.

Baca Juga: Wanita Wajib Tahu, 9 Tips Berikut Ternyata Bisa Mengurangi Rambut Rontok Secara Alami

Namun, petugas medis Lancet memperkirakan, jumlah korban antara 151.700 dan 575.400 orang. Tinjauan Lancet termasuk perkiraan kematian di Afrika dan Asia Tenggara yang tidak diperhitungkan oleh WHO.

Tedros mengatakan, virus corona menyebar dengan cepat, sehingga angka penambahan kasus lebih tinggi dari pada penurunan jumlah kasus dan berakibat pada lonjakan jumlah kematian yang terus meningkat setiap harinnya.

Meskipun demikian, bukan berarti tidak ada harapan untuk wabah ini diberantas dari dunia, mengingat jumlah pasien positif yang sembuh banyak dilaporkan berbagai negara di dunia, sehingga per Selasa, 14 April 2020 ini, tercatat 447.976 orang dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Obat Asam Urat Disebut Bisa Kurangi Angka Kematian Covid-19, Para Ahli Berikan Klaim

"Langkah-langkah pengendalian hanya dapat dicabut jika sudah bisa menjamin keamanan kesehatan masyarakat, termasuk kapasitas yang signifikan untuk pelacakan kontak," ujar Tedros.

Terlepas dari upaya yang dilakukan, WHO mengakui bahwa pengembangan dan pengiriman vaksin yang aman dan efektif akan diperlukan untuk sepenuhnya menghentikan transmisi virus Corona. Vaksin diperkirakan setidaknya ada pada 12 hingga 18 bulan lagi.

Vaksin ini disebutkan akan membawa angin segar bagi kesembuhan pasien akibat virus corona di dunia.*** 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x